
VITAMIN D adalah nutrisi yang diperlukan untuk membantu penyerapan kalsium dan fosfor di dalam tubuh. Vitamin ini berperan dalam menjaga kesehatan tulang dan gigi, serta sistem imunitas.
Vitamin D terbagi menjadi dua jenis, yakni vitamin D2 dan vitamin D3. Vitamin D2 didapatkan dari beberapa jenis jamur, sedangkan vitamin D3 dari hati sapi, kuning telur, atau keju.
Vitamin D3 juga dibentuk di dalam tubuh secara alami dengan bantuan sinar matahari. Tidak heran kalau vitamin D ini sering kali disebut vitamin matahari.
Agar vitamin D tidak menjadi bumerang bagi tubuh, perlu diketahui beberapa peringatan sebelum mengonsumsinya, berikut penjelasannya:
- Jangan mengonsumsi suplemen vitamin D jika memiliki alergi terhadap vitamin D, atau bentuk vitamin D lain, seperti calcitriol.
- Jangan mengonsumsi suplemen vitamin D jika menderita penumpukan vitamin D dalam tubuh.
- Konsultasi dengan dokter perihal penggunaan suplemen vitamin D jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung, gangguan elektrolit, atau penyakit ginjal.
- Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen vitamin D jika Anda menderita diabetes, penyakit liver, atau phenylketonuria (PKU).
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda berencana mengonsumsi suplemen vitamin D bersama suplemen lain, obat, atau produk herbal tertentu.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan suplemen vitamin D sebelum menjalani pemeriksaan medis apa pun, karena hal ini bisa mengganggu hasil pemeriksaan laboratorium tertentu.
- Diskusikan dengan dokter mengenai konsumsi suplemen vitamin D jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin D.
Lalu, bagaimana dosis dan aturan pakai vitamin D agar sesuai dengan kebutuhan tubuh?
1. Suplementasi vitamin
- Dewasa dan anak-anak: Dosis mengikuti angka kebutuhan gizi sesuai usia dan kondisi.
2. Menangani dan mencegah osteoporosis
- Usia >50 tahun: 20–25 mcg (800–1.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan dengan suplemen kalsium.
3. Menangani rakitis
- Dewasa dan anak-anak: 300–12.500 mcg (12.000–500.000 IU) per hari.
4. Menangani hipofosfatemia
- Dewasa: 250–1.500 mcg (10.000–60.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan dengan suplemen fosfat.
- Anak-anak: 1.000–2.000 mcg (40.000–80.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan dengan suplemen fosfat.
5. Menangani hipoparatiroid
- Dewasa: 625–5.000 mcg (50.000–200.000 IU) per hari. Dosis akan dikombinasikan dengan suplemen kalsium.
6. Defisiensi vitamin D akibat malabsorsi makanan atau penyakit liver
- Dewasa: 1.000 mcg (40.000 IU) per hari.
7. Suplementasi pada COVID-19
- Anak usia <3 tahun: 10 mcg (400 IU) per hari.
- Anak usia >3 tahun: 25 mcg (1.000 IU) per hari.
- Dewasa: 25–125 mcg (1.000–5.000 IU) per hari, selama 14 hari. Untuk pasien gejala sedang dan berat, pengobatan akan dilakukan di rumah sakit.
Perlu diperhatikan untuk selalu membaca informasi pada kemasan produk sebelum mengonsumsinya. Jika ragu atau memiliki kondisi tertentu, konsultasi dengan dokter perihal dosis dari pilihan produk yang sesuai. (Alodokter/Halodoc/Z-1)