
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pergerakan pasar saham yang bervariasi sepanjang pekan perdagangan 4-8 Agustus 2025. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis sebesar 0,06% ke level 7.533,385 dari 7.537,768 pada pekan sebelumnya.
Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, Minggu (10/8,) menyebutkan investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) senilai Rp510,92 miliar, pada perdagangan Jumat (8/8).
"Secara kumulatif sepanjang 2025, investor asing membukukan jual bersih sebesar Rp61,857 triliun," jelasnya dalam keterangan resmi dikutip Minggu (10/8).
Kapitalisasi pasar juga mengalami penurunan 0,33% menjadi Rp13.555 triliun dari Rp13.599 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian turun 7,79% menjadi 30,01 miliar lembar saham, dari sebelumnya 32,55 miliar lembar saham.
Di sisi lain, rata-rata nilai transaksi harian justru meningkat 6,41% menjadi Rp17,07 triliun dibanding Rp16,05 triliun pada pekan lalu.
Kenaikan tertinggi terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian yang melonjak 10,92% menjadi 1,04 juta kali transaksi, dari 978 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Terpisah, Head of Research and Chief Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto menjelaskan, IHSG melemah 0,18% ke level 7.490,18 pada penutupan perdagangan Jumat (8/8). Pelemahan terutama terjadi pada saham-saham utama seperti PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM).
Di sisi lain, pasar reguler mencatat arus masuk modal asing bersih sebesar Rp127 miliar, dengan aliran terbesar masuk ke PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) senilai Rp218 miliar dan PT MD Pictures Tbk. (FILM) senilai Rp101 miliar.
Rully menjelaskan tekanan jual besar menekan indeks, namun ada peluang rebound jangka pendek karena indikator teknikal menunjukkan kondisi jenuh jual (oversold). Indikator teknikal kondisi pasar RSI (Relative Strength Index) di level 22,61 dan William’s %R di -84,22. Hal ini mengonfirmasi sentimen negatif, di mana investor lebih banyak melepas saham. (H-4)