Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan sektor swasta memegang peran penting untuk meningkatkan investasi kesehatan di tanah air. Dia menegaskan pemerintah harus mampu memastikan iklim investasi yang nyaman untuk menarik minat investor di sektor swasta.
"Kita harus bikin regulasi supaya swasta mau investasi dan cepat. Ubah paradigma kita, tugas kita adalah mendukung target Presiden Prabowo mencapai pertumbuhan ekonomi 8%," kata Budi dalam CNBC Indonesia Health Summit 2025, Rabu (13/8/2025).
Menurutnya harus ada regulasi yang mengatur insentif yang mendorong sektor swasta untuk berinvestasi. Saat ini Kementerian Kesehatan dan Kadin Indonesia tengah merancang cetak biru industri kesehatan, untuk mengejar percepatan investasi di sektor ini.
Budi mengatakan dengan pemetaan yang dibuat pemerintah, maka swasta bisa melihat sub sektor kesehatan mana yang menarik.
"Dengan begitu swasta bisa melihat, saya mau ke sini misalnya. Apa yang dibutuhkan, regulasinya, insentifnya," ujarnya.
Kementerian Kesehatan mencatat belanja kesehatan di Indonesia mencapai Rp 614,5 triliun pada 2023, tumbuh 8,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut belanja kesehatan pribadi dan BPJS Kesehatan tercatat mendominasi.
Untuk skema pembayaran pribadi atau Right to Out of Pocket mendominasi 28% atau sekitar Rp 175,5 triliun. Kemudian yang kedua terbesar adalah BPJS Kesehatan dengan belanja kesehatan sebesar Rp 166,4 triliun.
"Paling besar itu out of pocket expenses. Jadi tetap orang-orang bayar sendiri itu lebih besar. BPJS Kesehatan sekitar Rp 166 triliun atau 27,1%. Asuransi swasta Rp 30 triliun, jadi semua totalnya Rp 614,5 triliun," kata Budi Gunadi.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kepala Bappenas: RI Butuh Investasi Rp8.300 Triliun pada 2026