
NOVAK Djokovic memastikan duel akbar di semifinal Amerika Serikat (AS) Terbuka atau US Open menghadapi Carlos Alcaraz.
Kepastian itu diraih usai petenis Serbia berusia 38 tahun tersebut menyingkirkan unggulan keempat asal AS, Taylor Fritz, dengan skor 6-3, 7-5, 3-6, 6-4 di Arthur Ashe Stadium, Selasa (2/9) waktu setempat.
Kemenangan itu sekaligus memupus harapan Fritz menjadi petenis putra AS pertama yang menjuarai Grand Slam sejak 2003.
Djokovic yang tengah memburu gelar Grand Slam ke-25 sepanjang kariernya mengakhiri perlawanan Fritz setelah lawannya melakukan double fault pada match point gim ke-10 set keempat.
"Laga ini ditentukan hanya oleh beberapa poin. Pertandingan berjalan sangat ketat dan bisa dimenangkan siapa saja," ujar Djokovic dikutip dari AFP.
Fritz menyesalkan kegagalannya memanfaatkan peluang emas. Ia hanya mampu mengonversi dua dari 13 break point, termasuk lima kesempatan di set pertama yang seharusnya membawanya unggul 5-4.
Di set kedua, meski sempat menyamakan kedudukan 5-5, Fritz kembali kehilangan servis sehingga Djokovic mengambil alih kendali pertandingan.
Djokovic sempat kecolongan set ketiga, tetapi segera bangkit dan menutup laga pada set keempat. "Saya beruntung bisa menyelamatkan break point krusial di set kedua. Jujur, di sebagian besar set kedua dan ketiga, Fritz tampil lebih baik," kata Djokovic.
Di semifinal, Djokovic akan menghadapi Alcaraz yang tampil impresif dengan menyingkirkan unggulan ke-20 asal Ceko, Jiri Lehecka, 6-4, 6-2, 6-4. Petenis Spanyol berusia 22 tahun itu belum kehilangan satu set pun sepanjang turnamen.
"Saya merasa bermain hampir sempurna. Tinggal dua langkah lagi. Mari lihat apa yang akan terjadi. Saya lapar untuk meraih kemenangan," ujar Alcaraz.
Sabalenka ke Semifinal lewat Walkover
Di sektor putri, juara bertahan Aryna Sabalenka melangkah ke semifinal tanpa berkeringat setelah lawannya, Marketa Vondrousova, mundur karena cedera lutut.
Sabalenka yang berstatus petenis nomor satu dunia itu berupaya menjadi juara bertahan pertama di AS Terbuka sejak Serena Williams mencetak hattrick pada 2014.
"Turut prihatin untuk Marketa. Ia sudah melalui banyak hal dan bermain luar biasa. Saya bisa merasakan betapa berat keputusan ini baginya," ucap Sabalenka.
Sabalenka akan kembali berhadapan dengan unggulan keempat asal AS, Jessica Pegula, yang sebelumnya menyingkirkan Barbora Krejcikova 6-3, 6-3. Laga itu akan menjadi ulangan final tahun lalu yang dimenangkan Sabalenka.
Pegula yang sempat tampil buruk di beberapa turnamen pemanasan kini menemukan kembali sentuhan terbaiknya.
"Saya rasa saya bermain sangat baik. Akan menyenangkan jika bisa membalas kekalahan di final tahun lalu," ungkap Pegula. (I-2)