Di Tengah Konflik, India dan Pakistan Hadapi Ancaman Banjir Mematikan

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India membagikan peringatan kemungkinan banjir lintas batas kepada Pakistan. Hal ini diungkapkan pejabat Pakistan dan seorang sumber di New Delhi, Senin (25/8/2025) lalu. Peringatan tersebut disampaikan saat kedua negara, yang merupakan musuh bebuyutan, menghadapi banjir mematikan dan hujan monsun yang tak kunjung reda.

Berbagi informasi ini mengejutkan banyak pihak, karena New Delhi menangguhkan perjanjian berusia puluhan tahun dengan Islamabad mengenai akses air pada April lalu. Penangguhan dilakukan setelah New Delhi mengaitkan serangan mematikan terhadap turis Hindu di Kashmir India dengan Pakistan.

Islamabad membantah terlibat dalam kejadian tersebut. Ketegangan meningkat pada Mei, menjadi bentrokan militer terburuk antara kedua rival bersenjata nuklir itu dalam beberapa dekade.

Seorang sumber dari India yang enggan disebutkan namanya mengatakan, Komisi Tinggi India di Islamabad membagikan peringatan ini kepada Kementerian Luar Negeri Pakistan, pada Ahad (24/8/2025), atas dasar “kemanusiaan” dan bukan berdasarkan Perjanjian Perairan Indus 1960.

Dilansir laman Reuters, peringatan ini menyusul hujan deras di wilayah Jammu dan Kashmir yang berbatasan dengan Pakistan. Kementerian Luar Negeri India tidak menanggapi permintaan komentar.

Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan, peringatan itu disampaikan melalui jalur diplomatik “bukan melalui Komisi Perairan Indus seperti yang disyaratkan Perjanjian Perairan Indus.”

Banjir bulan ini di wilayah utara India, Jammu dan Kashmir, telah menewaskan sedikitnya 60 orang. Sementara itu, hampir 400 orang tewas di barat laut Pakistan. Sejak musim monsun dimulai akhir Juni, total 799 orang telah meninggal di Pakistan, menurut Otoritas Manajemen Bencana Nasional Pakistan, yang juga memperingatkan potensi hujan lebat hingga 10 September.

Pejabat manajemen bencana di Provinsi Punjab, Pakistan, Mazhar Hussain, mengatakan informasi yang dibagikan India mencakup peringatan kemungkinan lonjakan di Sungai Tawi, yang berubah menjadi Sungai Sutlej ketika memasuki Pakistan. Ia menyebut peringatan itu tidak mengungkapkan skala volume air, tetapi memperingatkan tentang banjir tinggi di sungai.

“Selain itu, hujan deras di seberang perbatasan telah mengisi bendungan India, yang akan memaksa India melepaskan air. Hujan deras di Pakistan dan air yang dilepaskan India akan menyebabkan banjir tinggi di Sutlej, Ravi, dan Chenab di Punjab,” kata Hussain.

Berdasarkan perjanjian 1960, tiga sungai yang mengalir ke barat dari India diberikan kepada Pakistan, sementara tiga sungai yang mengalir ke timur diberikan kepada India. Pakistan khawatir India dapat mencekik pasokan air utamanya yang sangat penting bagi pertanian dan pembangkit listrik tenaga air.

Dalam pernyataannya, Senin, Kementerian Luar Negeri Pakistan kembali menyerukan agar India mematuhi seluruh ketentuan Perjanjian Perairan Indus. “Deklarasi sepihak India untuk menangguhkan perjanjian tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan dapat memiliki konsekuensi negatif signifikan bagi perdamaian serta stabilitas di Asia Selatan,” kata kementerian itu.

Read Entire Article