Bukan cuma orang dewasa yang sering buka-tutup platform media sosial. Kini, anak-anak juga bisa mengaksesnya dengan mudah, apalagi kalau sedang nggak diawasi orang tua.
Masalahnya, konten di media sosial sangat beraneka ragam dan sering kali nggak ramah untuk anak. Bahkan, cukup banyak konten negatif yang bisa menjauhkan anak-anak dari agama.
Inilah yang menjadi tantangan bagi banyak orang tua masa kini. Mereka harus bisa mengemas nilai agama agar tetap dipercaya dan diterapkan anak yang udah mengonsumsi banyak informasi dari media sosial.
Kalau kamu lagi struggling menghadapi tantangan ini, jangan khawatir, Moms. Yuk, belajar dari gaya parenting para member teman kumparanMOM di bawah ini.
Menurut teman kumparanMOM Khusi, mengajarkan anak-anak lebih efektif jika menggunakan contoh. Jadi, orang tua harus mencontohkan perilaku Islami dalam kehidupan sehari-hari, agar si kecil mengikuti.
Contoh perilaku Islami yang sering dilakukan Mom Khusi adalah salat tepat waktu, membaca Al-Quran, dan selalu membaca doa sebelum maupun setelah melakukan sesuatu.
“Anak-anak yang selalu dikasih lihat contoh yang baik, Insya Allah di bawah alam sadarnya akan selalu teringat dan secara otomatis akan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Mom Khusi.
Ibu muda itu juga menyarankan untuk mengajarkan anak tentang aurat dan sex education sejak dini. Konsep surga dan neraka pun sebaiknya dikenalkan agar si kecil memahami konsekuensi setiap tindakannya.
Tak jauh berbeda, Mom Dian juga memandang bahwa nilai agama harus diajarkan lewat kebiasaan sehari-hari. Bangun kebiasaan Islami dengan cara menyenangkan agar anak tidak memandang agama sebagai aturan yang mengekang.
“Menurut aku, jangan hanya (mengajarkan agama) dengan kata-kata, tapi juga lewat kebiasaan sehari-hari. Misalnya membiasakan anak ikut kajian bareng, salat jamaah, atau sedekah kecil-kecilan,” tips Mom Dian.
Di samping itu, Mom Dian juga menyarankan orang tua untuk mendampingi anak saat bermain hp. Ketika muncul suatu konten negatif, jelaskan pada anak bahwa hal itu harus dihindari.
Lalu untuk membuat anak gak terus-terusan main hp, sediakan ruang bermain bagi mereka. Orang tua juga bisa lakukan aktivitas seru bareng si kecil seperti yang diterapkan Mom Fitri.
Biasanya, Mom Fitri membacakan buku untuk anaknya dan mengajak ke kajian Islami. Walaupun si kecil belum paham tentang materi kajian, tapi Mom Fitri yakin bahwa pengalaman positif itu akan terekam di memorinya.