
SETIAP September, langit malam di belahan bumi utara menyajikan kesempatan istimewa untuk menghadirkan salah satu rasi bintang tertua, yaitu Capricornus atau "si kambing laut." Rasi bintang ini telah dikenal sejak ribuan tahun silam dan termasuk dalam daftar 48 rasi yang disusun oleh Ptolemy pada abad ke-2.
Capriconus Dalam Mitologi Yunani
Capricornus digambarkan sebagai makhluk mitologi yang berbentuk setengah kambing dan setengah ikan. Dalam mitologi Yunani, rasi bintang ini sering diasosiasikan dengan Pan, dewa penggembala.
Konon, saat melarikan diri dari monster Typhon, Pan berubah menjadi kambing. Namun karena ia melompat ke sungai, bagian bawah tubuhnya berubah menjadi ikan. Zeus yang melihat kejadian itu merasa terhibur, lalu mengabadikannya di langit malam.
Rasi Capricornus berada di jalur ekliptika, sehingga termasuk dalam 12 rasi zodiak. Bintang paling terang di dalamnya adalah Deneb Algedi, yang berarti “ekor kambing.” Ada pula bintang Algiedi yang dapat terlihat sebagai sepasang bintang jika diamati dengan penglihatan tajam atau teropong sederhana.
Gugus Bola Messier Dalam Capriconus
Selain bintang, di wilayah Capricornus juga terdapat gugus bola Messier 30 (M30) yang berjarak sekitar 27.000 tahun cahaya. Dengan mata telanjang, M30 hanya tampak sebagai cahaya samar di malam yang gelap tanpa polusi.
Dengan teropong, M30 tampak seperti bercak putih berkabut dengan pusat yang cukup padat. Namun, teleskop kecil tidak mampu memecahnya menjadi bintang-bintang individu, diperlukan teleskop setidaknya berdiameter 6 inci agar bisa melihat bintang-bintangnya secara terpisah.
Sekitar tahun 1500 SM, matahari berada di titik paling selatan di langit saat melintasi rasi Capricornus. Posisi ini sekarang dikenal sebagai titik balik matahari musim dingin. Pada masa itu, matahari terlihat tepat di atas kepala dari lintang 23,5° selatan, wilayah yang kita kenal sebagai Tropic of Capricorn.
Mitos Kiamat
Capricornus juga dikelilingi legenda keliru. Catatan kuno menyebutkan bahwa dunia akan berakhir bila lima planet berkumpul di Capricornus.
Kronik Tiongkok mencatat hal itu pernah terjadi pada 2449 SM. Tetapi penelitian modern menunjukkan peristiwa itu tidak pernah terjadi, yang menjadikannya sebagai mitos.(The Guardian/Space/Z-2)