Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memberikan arahan khusus kepada Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat atau BP Tapera untuk terus meningkatkan tata kelola dan inovasi pembayaran khususnya dalam Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Hal tersebut disampaikan oleh Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho setelah melakukan rapat dengan para anggota komite Tapera.
"Ibu Menteri Keuangan mengharapkan ada upaya-upaya keterlibatan atau alokasi APBN untuk pembiayaan perumahan ke depan bisa semakin efisien, namun leverage output-nya semakin meningkat," ujar Heru di Gedung Jusuf Anwar, Rabu (27/8/2025).
Heru pun menjelaskan, Program FLPP telah menyalurkan 161.500 unit rumah hingga 27 Agustus 2025 dari total 350 unit yang ditargetkan oleh pemerintah. Angka tersebut setara dengan 47% dari target tahun berjalan.
Dari sisi pembayaran, realisasi penyaluran telah mencapai Rp 20 triliun melalui alokasi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Jumlah tersebut, menembus 57% dari total alokasi sebesar Rp 35,2 triliun.
Selain itu, Heru pun menyampaikan sejumlah perbaikan tata kelola yang telah dilakukan. Mulai dari pengelolaan dana, peningkatan kualitas SDM hingga penguatan infrastruktur.
Namun dirinya mengatakan, Sri Mulyani selaku anggota komite BP Tapera pun menekankan pentingnya efisiensi penggunaan anggaran negara dalam pembiayaan perumahan.
"Kemudian juga tadi ada arahan-arahan khusus kepada tTpera agar terus meningkatkan kualitas research and development bagaimana alokasi APBN ke depan semakin efisien," ujarnya.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BP Tapera Telah Salurkan Pembiayaan Rumah Skema FLPP Rp 84,2 Triliun