
Tiga mahasiswa diamankan saat Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka berkunjung ke Kota Blitar, Rabu (18/6). Mereka merupakan anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar.
Pengurus Koordinator Cabang PMII Jatim, Moh. Sholikhul Hadi, mengatakan peristiwa itu bermula saat ketiga mahasiswa tersebut melakukan aksi dengan membentangkan poster saat Gibran hendak singgah di salah satu rumah makan.
Poster-poster tersebut bertuliskan "Omon-omon 19 juta lapangan kerja?", "Dinasti tiada henti".
"Mereka ingin mengungkapkan kekecewaan dan mengungkapkan ekspresi aspirasinya ke Mas Gibran," kata Hadi, Kamis (19/6).
Menurut Hadi, ada enam mahasiswa yang melakukan aksi, namun tiga orang ditangkap. Posternya pun direbut.
"Itu ditangkap Paspampres Wapres, dibawa ke mobil. Mereka (Paspampres) menyebutnya 'diamankan', dibawa ke sebuah tempat, entah itu rumah atau kantor," ujar Hadi.Ditahan 4 Jam

Ketiga mahasiswa itu sempat ditahan selama kurang-lebih 4 jam di tempat tersebut, sebelum kemudian dibebaskan.
"Tapi secara psikis, secara psikologi, ya mereka jelas terganggu dengan adanya (penangkapan) seperti itu," kata Hadi.
Penjelasan Polisi: VVIP Harus Steril

Wakapolres Blitar Kota, Kompol Subiyantana, membenarkan adanya penangkapan tiga mahasiswa itu. Menurutnya, ketiga mahasiswa tersebut hendak menerobos rombongan Gibran.
"Bahwa pada saat ada rombongan Wakil Presiden mau mengarah ke rumah makan Bu Mami tiba-tiba ada tiga orang yang mau menerobos barisan itu, sehingga dari pengamanan untuk dipinggirkan supaya jangan sampai menerobos rombongan itu," kata Subiyantana.
Subiyantana menyampaikan tindakan itu merupakan prosedur dalam pengamanan Wakil Presiden RI.
"Ya, kalau VVIP kan harus steril kan tidak ada kendala, kan gitu," ujar Subiyantana.Setelah ditangkap, kata Subiyantana, ketiga mahasiswa tersebut langsung dipulangkan dan tidak ada proses hukum lebih lanjut.
"Cuma dihalau aja, suruh minggir saja," katanya.