Ladies, pernah merasa sebuah benda kecil seperti perhiasan bisa menyimpan begitu banyak cerita? Bisa tentang akar, proses bertumbuh, atau refleksi akan siapa diri kita sesungguhnya? Inilah gagasan yang dibawa oleh TULOLA dalam gelaran tahunan Kawan Nusantara 2025 bertema “Identitas”, yang berlangsung di The Dharmawangsa, Jakarta, pada Kamis (31/7) hingga Jumat (1/8).
Koleksi Perhiasan Bernama "Identitas"
Dalam acara ini, TULOLA meluncurkan koleksi bertema “Identitas” yang terdiri dari 41 item perhiasan seperti anting, brooch, sirkam, kalung, dan gelang, ditambah 8 produk One of a Kind yang eksklusif. Koleksi ini dibagi menjadi empat narasi utama: Warisan, Komunitas, Dunia Baru, dan Legacy.
Setiap narasi memiliki makna tersendiri. Warisan menggambarkan akar tempat kita tumbuh, dengan motif flora-fauna dan semesta. Komunitas diilustrasikan lewat pola anyaman, melambangkan keterhubungan antar manusia. Dunia Baru menjadi simbol pribadi yang telah menemukan bentuknya, bahkan mengutip Pramoedya Ananta Toer, “Aku ingin menjadi manusia bebas.” Sementara Legacy menandai warisan untuk generasi mendatang.
Tak hanya itu, TULOLA juga memperkenalkan 12 tas art-wear edisi terbatas, hasil sinergi kreatif bersama berbagai seniman lintas bidang. Mulai dari karya busana Garden of Solo, film pendek Kegelisahan Sinta garapan Garin Nugroho, hingga eksplorasi arsitektur oleh Trianzani Sulshi.
Semua Tentang Proses dan Makna
Happy Salma, Founder & Creative Conceptor TULOLA, menjelaskan bahwa tema tahun ini lahir dari perenungan panjang akan makna jati diri. “Identitas lahir dari inti diri yang sejati berakar dari tempat kita tumbuh, dipengaruhi oleh keluarga, leluhur, dan lingkungan yang membentuk karakter pribadi,” ujarnya.
Koleksi ini bukan hanya dirancang secara artistik, tapi juga dikerjakan secara mendalam. Semua perhiasan dibuat handmade oleh artisan TULOLA menggunakan perak 92,5% yang dilapisi emas 18 karat. Prosesnya membutuhkan waktu tiga minggu, melibatkan teknik ukir, tatah, hingga anyaman perak yang rumit dan sangat personal.
Ruang untuk Kolaborasi dan Karya Lokal
Kawan Nusantara juga menghadirkan kolaborasi dengan 9 jenama lokal, seperti DEW IT, KALA Studio, Kisah, Lana Daya, NINA MG, Oemah Etnik, Personal Chemistry, RAJNIK, dan VARYAN, yang semuanya membawa semangat pelestarian budaya dalam produk yang relevan dengan kehidupan hari ini.
BCA melalui program Bakti BCA juga mendukung acara ini dengan menghadirkan perajin perak dari Desa Wisata Taro, Bali, seperti I Made Suama dan Ketut Daging. Kolaborasi ini menghasilkan bros bertema Identitas yang menggunakan motif-motif tradisi Bali seperti mandala, patra, hingga karang daun, yang biasa hadir dalam wujud persembahan sakral.