
Baru sebanyak delapan dari 33 kabupaten dan kota yang ada di Sumut serius menangani penyakit TBC. Keseriusan itu diukur dari kepemilikan rencana aksi percepatan penanganan TBC.
"Baru ada delapan kabupaten/kota yang memiliki rencana aksi," ungkap Faisal Hasrimi, Kepala Dinas Kesehatan Sumut, seusai menghadiri Rapat Koordinasi Evaluasi Penanganan TBC se-Sumut secara daring di Ruang Rapat Sekdaprov, Kantor Gubernur Sumut, Medan, Jumat (22/8).
Selain delapan daerah yang belum punya rencana aksi, lanjut dia, masih ada lagi 16 kabupaten dan kota yang belum menerbitkan surat keputusan (SK) Tim Percepatan Penanganan TBC. Karena itu dia berharap pemerintah kabupaten/kota tersebut serius mencermati ini.
Dia meminta daerah yang belum membuat rencana aksi dan membentuk tim agar segera menyelesaikannya. Dengan begitu, percepatan penanganan TBC di Sumut dapat dilakukan dengan baik.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Togap Simangunsong memastikan pemerintah provinsi berkomitmen dan terus mendorong percepatan penanganan dan eliminasi tuberkulosis (TBC) di wilayahnya. Penanganan TBC masih menjadi fokus Pemprov Sumut di bidang kesehatan dan diperlukan dukungan setiap stakeholder di Sumut untuk melakukan percepatan, khususnya pemerintah kabupaten/kota.
Karena itu dia juga mendesak seluruh kabupaten/kota segera membuat rencana aksi dan membentuk Tim Percepatan Penanganan TBC.
Bahkan menurut dia, rencana aksi penanganan TBC seharusnya dituangkan juga didalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) kabupaten/kota. Malah bila perlu ada peraturan daerah (perda) yang secara khusus mengatur penanganannya.
Sehingga penangannya memiliki payung hukum yang lebih kuat dan dapat menjadi acuan seluruh instansi pemda terkait untuk menganggarkan program pelaksanaannya. Togap juga berharap screening TBC dilakukan dengan pendekatan desa siaga.
Yang mana setiap pemerintah desa dapat secara mandiri melakukan screening TBC di wilayahnya masing-masing.
"Ini pekerjaan multisektor, tidak hanya Dinas Kesehatan saja. Maka perlu bersama-sama hingga tingkat desa dalam upaya eliminasi TBC ini," terang dia. (H-1)