
EKONOM Center of Reform on Economic (CoRe), Mohammad Faisal mengomentari persoalan 55,21% dari total 33,43 juta orang lanjut usia (lansia) di Indonesia yang masih masuk ke dalam angkatan kerja. Faisal mengatakan masih banyaknya lansia yang bekerja menandakan mereka masih belum bisa memenuhi kebutuhannya secara mencukupi.
"Satu, hal ini bisa menjadi menunjukkan bahwa mereka yang masih bekerja dan pekerjaannya di sektor informal karena bisa jadi kebutuhan hidup dia belum bisa mencukupi kalau harus berhenti bekerja. Sehingga mereka harus terus bekerja hingga usia tua untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, atau juga keluarganya, atau juga mungkin anak-anaknya bisa jadi," kata Faisal saat dihubungi, Rabu (27/8).
Faisal menambahkan bahwa tidak sepenuhnya lansia yang sudah pensiun berhenti bekerja secara total. Ia menyatakan bahwa pasti ada dari lansia yang sudah pensiun tersebut melanjutkan pekerjaan dengan membuka usaha, atau bahkan menjadi konsultan jasa tertentu.
"Yang artinya di luar masa tuanya kalau harus berhenti bekerja yang artinya berhenti mendapatkan income atau berkurang incomenya kalau tidak punya uang pensiun maka akan kekurangan kehidupannya. Jadi dalam konteks itu maka ini tidak bagus sebetulnya. Jadi artinya satu tingkat income semasa muda atau sebelum masuk usia lansia itu masih kurang untuk bisa menabunguntuk kesejahteraan hari tua. Yang kedua jaminan hari tua di BPJS belum menjamin untuk bisa hidup layak pada usia tua," terang Faisal.
Tapi di sisi lain, Faisal menilai bahwa masih banyaknya lansia yang berada dalam angkatan kerja juga bisa menjadi hal yang positif karena lansia ini masih bisa berkontribusi terhadap ekonomi.
"Jadi artinya masih lansia produktif walaupun pada usia biologis sudah tidak produktif kalau dia sudah lewat usia pensiun. Kalau dia masih bekerja, masih produktif berarti masih berkontribusi terhadap ekonomi, nasional dan juga keluarganya sendiri," tuturnya.
Namun demikian, Faisal meminta kepada pemerintah agar lebih memperhatikan permasalahan yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat terutama dari sisi pekerjaan dan pendapatan.
"Yang bisa jadi dari sisi pendapatan dan perlindungan hari tua masih relatif belum memenuhi ekspektasi sehingga mendorong masyarakat di usia tuanya tetap harus bekerja untuk menjamin kehidupan mereka," pungkas Faisal. (Fal/M-3)