
Kuota rumah subsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) ada di angka 350.000 unit. PT Bank Mandiri (Persero) pada tahun ini akan menyediakan FLPP sebanyak 25.000 yang menjadi bagian dari total kuota.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menjelaskan jatah kuota FLPP Bank Mandiri tahun ini lebih besar ketimbang tahun lalu.
“Tahun lalu kita hanya sekitar 7.000 rumah unit alokasinya Tahun ini kita dikasih yang paling besar, kita diberikan kuota 25.000,” kata Darmawan usai penandatanganan MoU Kementerian PKP dan Bank Mandiri di Mandiri Club, Jakarta Selatan pada Kamis (26/6).
Dari 25.000 kuota tersebut, Darmawan menjelaskan salah satu penggunaannya adalah untuk penyediaan hunian bagi pegawai Bank Mandiri. Darmawan mengaku masih banyak pegawai Bank Mandiri yang belum memiliki rumah.
Darmawan juga menandatangani kesepakatan dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait terkait KPR Sejahtera FLPP dan penyediaan hunian untuk pegawai Bank Mandiri.
“Ada sekitar 104 ribu karyawannya (Grup). Mandirinya sendiri sekitar 34 ribu, jadi dari total grup itu kira-kira ada sekitar 21 ribu yang belum punya rumah,” kata Darmawan.
Terkait kuota untuk karyawan Bank Mandiri dari 25.000 kuota FLPP Bank Mandiri, Darmawan tidak membatasi jumlahnya.
“Oh enggak kita tentukan (jumlahnya),” imbuh Darmawan. Terkait lokasi FLPP bagi karyawan Bank Mandiri, Darmawan juga menjelaskan tak hanya di sekitar Jakarta.
Merespons hal itu, Maruarar yang akrab disapa Ara tersebut mengapresiasi Bank Mandiri yang terus mendukung program 3 juta rumah.
“Jadi senang dong kalau kita didukung, itu namanya tim, Pak Prabowo selalu ngajarin kita tim kita kompak ya, membangun super tim,” ujar Ara.
Sebelumnya kuota FLPP secara keseluruhan meningkat menjadi 350.000 unit dari 220.000 unit di tahun 2024. Ara menjelaskan penambahan kuota ini ditujukan agar masyarakat dapat memiliki hunian layak huni.