Unidentified Flying Object (UFO) adalah salah satu misteri yang menyelimuti semesta. Ada yang meyakini sebagai sebuah kebenaran, ada juga yang meragukan.
Lalu bagaimana pandangan Ketua Umum Asosiasi Antariksa Indonesia (Ariksa) Adi Rahman Adiwoso menilai fenomena UFO?
Menurutnya, penampakan UFO yang sering dilaporkan masyarakat masih sebatas dugaan tanpa bukti sahih.
“Saya tidak tahu, kalau UFO itu macam-macam. Itu satu fenomena yang kita tidak tahu benarnya. Sampai sekarang ada kecurigaan, adanya sesuatu, tetapi kita sendiri tidak pernah bisa membuktikan secara ilmiah,” ujar Adi yang juga ahli Aeronautika dan Astronautika saat ditemui di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Kamis (21/8).
Adi menegaskan, hingga saat ini belum ada penjelasan pasti terkait fenomena tersebut.
“Nggak tahu. Tapi banyak sih kejadian alam di galaksi yang kita sendiri masih banyak belajar,” ucapnya.
Meski begitu, ia mencontohkan fenomena ilmiah lain yang dapat menimbulkan gejala di atmosfer, yakni Coronal Mass Ejection (CME). Peristiwa itu, katanya, terjadi setiap 11 tahun sekali dan dapat mengganggu medan magnet bumi.
“Tapi kayak Coronal Mass Ejection, yang namanya CME itu kalau terjadi setiap 11 tahun itu sangat mengganggu magnetic field. Jadi itu bisa saja,” jelas Adi.
“Kalau disast (bencana) yang paling menakutkan bahwa dia bertumpuk, CME yang besar masuk ke dalam bumi itu malah mematikan semua listrik. Nah itu teoretis ada, tapi sampai sekarang belum pernah terjadi,” sambungnya.
Ia menambahkan, dalam sejarah juga pernah terjadi fenomena aurora besar pada masa Perang Saudara Amerika Serikat. Peristiwa itu membuat kondisi siang hari menjadi gelap, sementara malam hari justru terang-benderang.
“Memang ada sejarah saat Perang Saudara Amerika Serikat. Itu siang hari bolong itu gelap, malam hari terang-benderang. Karena tahun yang lalu Aurora itu sangat besar. Karena memang siklusnya begitu, itu tiap 11 tahun. Dan itu ada jawabannya di science,” katanya.