Sebelumnya pemerintah tengah menyiapkan skema baru pembiayaan perumahan melalui KUR. Tak hanya ditujukan untuk pembeli perorangan, KUR nantinya juga bisa diakses oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang konstruksi perumahan.
“Harus, harus. Harus bulan Juli ini. Tapi tadi saya sampaikan kita sudah bicara soal bagaimana aturannya ya, mekanismenya, hari ini kan (bahas) skemanya pada waktunya saya akan membuka. Tapi pasti good news ya,” kata sosok yang akrab disapa Ara tersebut ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis (3/7).
Dalam membahas hal tersebut, Ara juga sudah melakukan diskusi bersama Menko Perekonomian Airlangga dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ara juga sudah memastikan bentuk dukungan Danantara sebesar Rp 130 triliun terhadap program 3 juta rumah ada dalam bentuk KUR.
Ara menjelaskan nantinya KUR perumahan tersebut akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Menteri. Untuk menyiapkan aturan tersebut Ara turut melibatkan jajaran di bawahnya.
“Mungkin dalam waktu dekat saya mesti menunjuk siapa yang bertanggung jawab untuk program ini. Di jajaran eselon 1 dan ya terima kasih didukung oleh semua ya, staf khusus, staf ahli, juga Dirjen, semua bekerja keras,” ujar Ara.
Menurut Ara, skema KUR ini merupakan solusi dari tidak adanya pinjaman luar negeri untuk sektor perumahan di tahun ini. Beberapa waktu lalu, Kementerian PKP sempat mendapat tawaran dari beberapa bank seperti Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), sampai Islamic Development Bank (IsDB). Meski begitu semua tawaran tersebut ditolak.
“Memang tahun ini kita tidak ada pinjaman luar negeri dan ini adalah wujud nyata bahwa Presiden Prabowo itu kelebihannya adalah bukan asal menolak gitu, tapi beliau memberikan solusi,” kata Ara.
Sebelumnya Menko Perekonomian Airlangga menjelaskan bahwa plafon KUR dalam skema ini kemungkinan akan lebih besar dibandingkan KUR reguler. Oleh karena itu, pemerintah perlu menyesuaikan regulasi dan struktur subsidi bunga yang menyertainya.
“Inilah yang akan kita perbaiki regulasinya dan itu tentu juga akan ada tambahan subsidi untuk bunga KUR sepanjang tahun yang tentu kita akan bahas dalam rapat juga dengan Menteri Keuangan,” kata Airlangga Kamis (26/6).
“Inilah yang akan kita perbaiki regulasinya dan itu tentu juga akan ada tambahan subsidi untuk bunga KUR sepanjang tahun yang tentu kita akan bahas dalam rapat juga dengan Menteri Keuangan,” katanya.
“Bunganya dikunci (flat) pakai kunci Inggris,” ujar dia.
Airlangga menegaskan, KUR tetap berasal dari dana publik yang disalurkan melalui perbankan. Meski kini perbankan dimiliki oleh holding Danantara, skema KUR tetap berbeda dari pembiayaan langsung oleh Danantara.
“Danantara adalah induk perusahaan, sedangkan KUR itu kan dananya dana publik, dana pihak ketiga. Penyalurannya dari perbankan,” jelasnya.
Airlangga memastikan kebijakan ini disiapkan untuk segera dijalankan, sambil menunggu penyelesaian aturan teknisnya.