Menyusul adanya aksi demo yang berakhir rusuh, dan diperkirakan aksi demo masih akan berlanjut di sejumlah kota besar termasuk Surabaya, sejumlah kampus di Kota Pahlawan mengalihkan perkuliahan ke sistem daring.
Salah satu kampus tersebut ada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya secara resmi menetapkan perkuliahan berlangsung daring pada 1–4 September 2025.
Keputusan itu dituangkan melalui Surat Edaran Rektor Nomor 2677 Tahun 2025 yang ditandatangani Rektor Akh. Muzakki, sebagai bentuk antisipasi atas kondisi yang dinilai belum sepenuhnya kondusif.
“Dosen wajib mengajar dari kampus, perkuliahan dipusatkan melalui aplikasi daring seperti Google Meet, serta sanksi bagi dosen yang tetap mewajibkan mahasiswa hadir di kampus,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Aslamiyah dalam keterangannya, seperti dikutip Basra, Senin (1/9).
Petra Christian University (PCU) pun tidak ketinggalan. Melalui surat edaran Nomor 1739/UKP/2025, pihak kampus memutuskan bahwa kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring sejak 1 hingga 6 September 2025.
Dengan diberlakukannya sistem daring, pihak sekolah dan kampus berharap proses belajar tetap berjalan efektif. Para dosen dan guru diminta untuk memanfaatkan teknologi, mulai dari aplikasi konferensi video hingga platform Learning Management System (LMS), agar kegiatan akademik tetap sesuai jadwal.
Sementara itu, Universitas Ciputra (UC) Surabaya juga melakukan penyesuaian jadwal akademik.
Humas UC Erlita Tantri, menjelaskan pada Senin (1/9) kampusnya masih melaksanakan pengurusan Kartu Rencana Studi (KRS) secara daring, sedangkan kuliah aktif baru dimulai pada 8 September 2025.
"Sejauh ini belum ada surat edaran resmi, tetapi semua layanan akademik sementara dilakukan daring,” tuturnya.