Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) Pemprov Jakarta mengimbau perusahaan di wilayah ibu kota untuk menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) pada Senin (1/9).
Imbauan ini dikeluarkan seiring dengan adanya aksi unjuk rasa yang berpotensi menimbulkan gangguan aktivitas di beberapa titik Jakarta.
Meski demikian, sejumlah pekerja di ibu kota tampak masih memadati Stasiun KRL Manggarai. Dalam pantauan di lokasi, Stasiun Manggarai tetap ramai meski tak sepadat biasanya.
Kereta tujuan Manggarai-Jakarta Kota pun masih tampak dipenuhi penumpang. Saat KRL tiba di peron, tak terlihat adanya pembeludakan penumpang.
Para penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan menuju Jakarta Kota juga tak terlihat seramai biasanya. Pemandangan serupa juga terlihat di peron tujuan Tanah Abang yang tak sepadat biasanya.
Sebelumnya, Kepala Disnakertransgi DKI Jakarta, Syaripudin, menjelaskan bahwa surat imbauan untuk WFH telah disebarkan sejak Jumat lalu. Menurutnya, perusahaan diberi fleksibilitas untuk menyesuaikan kebijakan sesuai kebutuhan operasional masing-masing.
Ia menjelaskan, pada dasarnya imbauan ini lebih diprioritaskan untuk perusahaan yang berlokasi dekat dengan wilayah terdampak unjuk rasa. Namun, seiring meluasnya aksi, kebijakan WFH bisa diambil lebih banyak perusahaan sebagai bentuk antisipasi.
Syaripudin menegaskan imbauan ini tidak bersifat mengikat, melainkan disesuaikan dengan pertimbangan perusahaan. Misalnya, perusahaan dengan layanan 24 jam atau pelayanan langsung ke masyarakat dapat mengombinasikan WFH dengan bekerja dari kantor (work from office).
Adapun surat edaran resmi bernomor e-0014/SE/2025 tersebut juga meminta perusahaan yang menerapkan WFH untuk melaporkan pelaksanaannya kepada Disnakertransgi melalui tautan yang telah disediakan.
Terkait durasi penerapan, Syaripudin mengatakan imbauan bisa dijalankan sejak Jumat lalu hingga Senin, atau bahkan lebih lama jika diperlukan.