Performative male merupakan istilah yang muncul di kalangan anak muda zaman sekarang dan marak digunakan oleh netizen di media sosial. Banyak yang penasaran sebenarnya apa itu performative male.
Istilah ini berasal dari bahasa Inggris dan semakin populer di kalangan anak muda. Banyak yang mengartikan istilah ini sebagai salah satu cara pandang, khususnya dalam hal berpakaian.
Apa Itu Performative Male? Ini Penjelasannya Agar Tidak Salah Paham
Apa itu performative male? Dikutip dari laman https://www.urbandictionary.com frasa ini bisa diartikan sebagai istilah yang dekat dengan istilah nice guy atau pria yang berusaha untuk menampilkan sisi feminimnya.
Selain itu, istilah ini juga bisa diartikan sebagai sikap dari seorang pria yang berpura-pura untuk menyukai hal-hal yang dianggap disukai oleh perempuan. Contoh sederhananya adalah pria yang suka dengan K-pop, tote bag, buku-buku, hingga matcha.
Hal-hal tersebut sebagian besar merupakan kesukaan wanita. Pria yang berusaha untuk menyukai hal tersebut kemudian menampilkannya di publik bisa disebut dengan istilah performative male. Tujuan utama dari sikap ini adalah untuk menarik perhatian para perempuan.
Perilaku ini terkadang tidak menggambarkan kepribadian aslinya, melainkan hanya sebuah strategi untuk mendapatkan perhatian atau meninggalkan kesan tertentu di pikiran wanita yang diincar.
Orang yang memiliki karakteristik performative male biasanya akan memilih untuk mengorbankan identitas aslinya demi mendapatkan citra atau branding yang diinginkan. Hal tersebut bertujuan untuk membuat banyak perempuan tertarik.
Contohnya adalah ada seorang pria yang tiba-tiba mengklaim dan melakukan kegiatan seperti mendengarkan musik-musik kesukaan wanita atau melakukan aktivitas yang disukai wanita. Padahal sebelumnya tidak pernah melakukan hal tersebut.
Ketika sudah berhasil mendapatkan perhatian perempuan biasanya pria yang memiliki karakteristik ini secara perlahan akan berubah. Hal ini tentunya dapat menimbulkan ketegangan dalam hubungan ketika pasangan menyadari bahwa sikap tersebut hanyalah topeng untuk mendapatkan sesuatu, bukan ekspresi kepribadian yang sebenarnya.
Karakteristik ini biasa terjadi di kalangan generasi z dan jika ditelusuri secara mendalam memiliki beberapa dampak negatif. Misalnya ketika pria secara terus meneru berpura-pura kemudian menjalin hubungan dengan wanita yang diincar maka bisa menimbulkan masalah dikemudian hari.
Hal tersebut karena hubungan yang dibangun bukan dilandasi pada sifat asli tetapi dibangun di atas kepura-puraan. Hal ini pada akhirnya hanya akan menimbulkan kekecewaan dan ketidakpercayaan pada pasangan seiring berjalannya waktu.
Jadi jika ada yang bertanya apa itu performative male adalah istilah yang merujuk pada pria yang menunjukkan atau melakukan hal-hal yang disukai wanita dengan tujuan utama untuk menarik perhatiannya. (WWN)