Penasihat Semen Padang FC, Andre Rosiade, memberikan klarifikasi terkait polemik kursi di ruang ganti Stadion Gelora Haji Agus Salim, Sumatera Barat. Isu ini mencuat setelah unggahan dari Nick Kuipers, pemain Dewa United, yang memposting fasilitas tim tuan rumah.
Nick Kuipers mengunggah foto kursi layaknya kursi di acara kondangan pada ruang ganti Semen Padang kala kedua tim bertanding pada Jumat (15/8). Ia memuat fasilitas ruang ganti Stadion Gelora Haji Agus Salim yang menggunakan kursi plastik.
Andre menegaskan, ruang ganti Stadion Gelora Haji Agus Salim sudah diperbaiki dan dinyatakan lolos standar I.League. Tambahan kursi yang ramai diperbincangkan disebut hanya fasilitas ekstra untuk meningkatkan kenyamanan pemain.
“Kursinya ada, lihat fotonya. Hanya kami tambahkan kursi supaya pemain lain lebih nyaman. Itu biasa kok, dalam ruang ganti ada tambahan kursi. Ada tambahan-tambahan untuk tempat duduk. Itu yang diributkan gara-gara postingan Kuipers. Hanya kami menambahkan bagian bentuk pelayanan supaya nyaman. Dan itu biasa kok, dalam ruang ganti ada tambahan kursi,” jelasnya kepada kumparan.
"Nah, saya bingung juga. Tiba-tiba diramaikan. Diramaikan karena mungkin ada yang kecewa karena kalah kali ya. Karena berharap awalnya sudah yakin menang. Pergi ke tandang menjemput kemenangan, kata akun-akunnya [yang menghujat Semen Padang]. Ternyata malah ditekan, malah kalah.
Andre menjelaskan, Stadion Gelora Haji Agus Salim merupakan fasilitas yang dibangun pada 1980 oleh Pemerintah Pusat pada era Presiden Soeharto. Saat ini, stadion itu dikelola Dinas Pemuda dan Olahraga Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Menurut Andre, Semen Padang sempat menghadapi masalah karena stadion tidak lolos verifikasi PT Liga. Manajemen kemudian menggelontorkan dana miliaran rupiah untuk merenovasi sejumlah fasilitas, termasuk rumput dan ruang ganti.
“Awalnya stadion ini neggak lolos verifikasi. Jadi kami berinvestasi miliaran rupiah untuk merenovasi, termasuk rumput dan ruang ganti yang sebelumnya hancur berantakan,” kata Andre.