Alasan Warga Sulut Ingin Bekerja di Kamboja: Sulit Dapat Kerja dan Ekonomi Susah

1 month ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 dokumen)Sejumlah warga asal Sulawesi Utara yang diamankan polisi sesaat sebelum naik pesawat menuju ke Jakarta. Para warga ini rencananya akan ke Kamboja untuk bekerja secara ilegal di sana. (foto: dokumen)

MANADO - Masih maraknya warga asal Sulawesi Utara (Sulut) yang ingin bekerja di Kamboja, di tengah banyaknya kasus kekerasan hingga berujung kematian, ternyata disebabkan oleh dua faktor utama yang membuat para warga tetap nekat untuk berangkat secara ilegal.

Sulitnya bekerja di daerah sendiri menjadi alasan utama warga nekat untuk menjadi pekerja migran ilegal tak hanya di Kamboja, tapi juga di Thailand dan Myanmar.

Para warga yang berhasil dicegat polisi saat hendak berangkat ke Kamboja, mengaku jika mereka sebelumnya sudah berusaha mencari kerja di daerah, tapi selalu gagal dan tidak ada yang memuaskan.

Apalagi upah yang diterima tergolong sangat sedikit untuk saat ini, di mana semua harga barang telah melonjak drastis. AW (23) salah satu warga yang dicegat keberangkatannya pada Senin (23/6) kemarin, menyebutkan dia sebenarnya pernah bekerja sebagai buruh harian dengan upah yang rendah.

“Selama ini hanya bekerja sebagai buruh harian dengan gaji kecil. Kebutuhan utama bahkan sulit dibeli dengan upah yang kecil. Sempat cari kerja di banyak tempat, tetapi selalu gagal karena banyak persyaratan,” ujar AW.

Hal inilah yang menurut AW nekat untuk mencoba berangkat ke Kamboja walaupun dia tahu tentang tindak kekerasan yang sering menimpa para pekerja migran ilegal di negara itu.

"Karena memang kerja di sini (Sulawesi Utara), sangat susah. Kalau ada kerja harian, upahnya sangat kecil tak bisa penuhi kebutuhan harian. Saya juga berkeinginan merenovasi rumah yang sudah rusak, serta ingin membuat bagus kubur ayah saya," ujar AW.

Senada disampaikan AP (22), seorang perempuan yang akhirnya nekat bersama suaminya menerima pekerjaan ke Kamboja, walaupun akhirnya berhasil dicegat oleh polisi di Bandara Sam Ratulangi Manado.

Menurut AP, sebagai orang tua yang memiliki anak berusia dua tahun, kebutuhan hidup sudah mulai tinggi. Dia mengaku jika upah yang didapatkannya sebagai seorang penjaga toko di Manado sangat rendah dan berada di bawah UMP. Bahkan menurutnya, upahnya sangat jauh dari kata layak.

"Saya sempat mencari tempat kerja lain, tapi sangat sulit masuk. Karena saya mungkin tak punya koneksi. Memang sekarang susah sekali kerja. Sementara, bekerja sebagai penjaga toko pakaian di Manado itu upahnya jauh dari UMP, padahal saya sudah punya anak," kata AP.

Untuk itu, ketika ada tawaran masuk untuk bekerja di Kamboja sebagai admin Judi Online (Judol), AP merasa tertarik. Apalagi persyaratan yang diberikan sangat mudah untuk dirinya. Menurut dia juga, saat proses wawancara tak ada pertanyaan yang aneh sehingga dia mampu menjawab dan diterima.

“Gaji yang ditawarkan itu Rp 11 juta per bulan. Mereka juga bilang dapat tempat tinggal, ada laundry untuk pakaian dan dapat makan tiga kali sehari. Kami juga akan diberikan bonus kalau bisa capai target," ujar AP.

Sementara itu, Kepala BP3MI Sulut, Syachrul Afriyadi, menyebutkan jika Sulawesi Utara masuk di zona merah untuk pengiriman pekerja migran ilegal ke Kamboja. Menurutnya, para perekrut masih menggunakan pola lama dengan menggunakan media sosial untuk memberikan penawaran yang menggiurkan.

“Perekrutan dilakukan secara daring oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Mereka diiming-imingi gaji besar dengan berbagai fasilitas. Kami terus ingatkan jika Sulut kini sudah masuk zona merah untuk pengiriman ilegal ke Kamboja," kata Syachrul kembali.

Read Entire Article