
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan Program Rumah Pangan Hidup (RPH) di kawasan Wirawisata Goa Pindul, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif di bawah payung Desa Bakti BCA untuk pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan komunitas masyarakat desa. Sejak 2024, Bakti BCA menginisiasi RPH di Wirawisata Goa Pindul dengan tujuan meningkatkan penghematan belanja rumah tangga melalui program berbasis komunitas yang berorientasi pada ketahanan pangan keluarga. Dengan penghematan belanja sayur dan bahan pangan lainnya, anggaran masyarakat dapat dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan dasar lainnya, seperti pendidikan, kesehatan, atau belanja produktif lainnya.
“Rumah Pangan Hidup hadir sebagai langkah nyata dari komitmen kami dalam mendukung pemberdayaan desa wisata dan penerapan prinsip ekonomi sirkuler. Kami berharap, program ini tidak hanya memberikan dampak sosial pada kemandirian pangan di Wirawisata Goa Pindul, tetapi juga dapat menggerakkan perekonomian lokal secara berkelanjutan," kata Direktur BCA, Antonius Widodo dikutip dari siaran pers yang diterima, Jumat (8/8).
Guna mendukung keberlanjutan program, Bakti BCA turut melakukan pembinaan terkait budidaya sayur, umbi, buah, ikan, dan ayam, mendukung kelembagaan dan terbentuknya kepengurusan, pelatihan pengelolaan keuangan, serta memberi dukungan infrastruktur berupa Rumah Bibit yang dimanfaatkan sebagai kebun semai dan kebun bibit. Bantuan ini, sambung Antonius, tidak hanya menjadi sarana pembibitan tanaman pangan, tetapi juga media edukasi dan konservasi pendukung aktivitas wisata berbasis pertanian. Fasilitas ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kelompok binaan dan memperluas manfaat program hingga menjangkau masyarakat yang lebih luas.
Selain Wirawisata Goa Pindul, Bakti BCA juga telah menerapkan program Rumah Pangan Hidup di tiga Desa Bakti BCA lainnya, yakni Kampung Adat Nagari Sijunjung (Sumatera Barat), Desa Wisata Limbongan (Bangka Belitung), dan Desa Wisata Hijau Bilebante (Nusa Tenggara Barat). Sepanjang 2024, program Sekolah Lapangan yang diikuti oleh 110 peserta dan turut berdampak terhadap lebih dari 300 masyarakat penerima manfaat, dengan 78% di antaranya adalah perempuan.
Melalui program ini, penduduk Desa Bakti BCA menanam 50.581 bibit tanaman dan memperoleh hasil panen setara dengan Rp86,6 juta atau 50% anggaran belanja sayur. Tak hanya itu, program ini juga berhasil mengurangi limbah desa melalui pengelolaan 66,8 ton sampah organik dan 814,8 kg sampah anorganik menjadi media tanam dan pupuk alami.
“Kami melihat potensi yang besar untuk mengembangkan Wirawisata Goa Pindul sebagai destinasi wisata dengan prinsip-prinsip berkelanjutan. Program ini menggabungkan kolaborasi lintas sektor antara ketahanan pangan, pelestarian lingkungan, dan pariwisata. Rumah Pangan Hidup tidak hanya menjawab tantangan keberlangsungan hidup masyarakat Goa Pindul, tetapi juga membuka peluang tumbuhnya roda ekonomi baru, termasuk wisata edukasi dan agrowisata yang dapat memperkuat ekosistem desa,” tutur EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn.
Selain Rumah Pangan Hidup, sebelumnya BCA juga telah mendukung berbagai inisiatif pemberdayaan masyarakat di bawah payung Desa Bakti BCA. Di antaranya pendampingan enam desa wisata binaan hingga meraih penghargaan bergengsi pada ASEAN Tourism Awards (ATA) 2025 dan pendampingan Desa Bakti BCA dalam misi perluasan akses pasar ke pasar internasional di ajang Internationale Tourismus-Börse (ITB) Berlin 2025. (E-4)