
SETELAH dua tahun malang-melintang di skena gigs bawah tanah Tangerang, unit pop punk Gazzell resmi melepas debut Extended Play (EP) bertajuk This Wasn't in the Tutorial, sebuah karya emosional yang merangkum kegelisahan dan ketidaksiapan menghadapi kehidupan dewasa.
Berisi enam trek, EP ini memadukan tempo kencang dengan melodi serta vokal yang mudah melekat di kepala.
Mengangkat tema besar seputar quarter life crisis atau masa peralihan usia dua puluhan yang penuh kebingungan, Gazzell menyuarakan keresahan khas kawula muda, seperti cinta yang tidak sempat diutarakan, karier yang terasa jalan di tempat, realita kuliah yang tak seindah ekspektasi, ruang gerak yang kian terbatas, dan beragam tekanan lainnya di fase menuju kedewasaan.
"Topik EP ini tuh sebetulnya sederhana, cuma menyampaikan keresahan dan ketidaksiapan seseorang dalam menghadapi masalah-masalah quarter life crisisnya," ungkap Nabil (gitaris sekaligus vokalis).
"Yang mungkin teman teman diluar sana juga banyak yang mengalami dan gak tahu harus berbuat apa ke depannya," lanjutnya.
Gazzell yang digawangi oleh Nabil (gitar/vokal), Bayu (bass/vokal), dan Catur (drum) ini secara musikal memadukan semangat punk tiga kord yang mentah dan cepat ala Ramones dengan nuansa vokal serta melodi yang ringan dan melekat, mengingatkan pada gaya klasik The Beach Boys.
Sebelum merilis EP ini, Gazzell telah lebih dulu memperkenalkan dua lagu bertajuk I Wanna Go Home With You dan Saturation yang kini dimuat kembali sebagai bagian dari narasi utuh dalam rilisan ini.
Dalam proses produksinya, mereka menggandeng Naqa Arkana dari unit alternative rock Void Dream sebagai produser.
"Udah sekian lama gua kenal anak-anak ini dan akhirnya rilis juga," ujar Naqa. "Seneng bisa nge-produce lagu-lagu keren dari band ini! Banyak cerita dan hal seru kejadian di garapan EP ini dan gua bener-bener berharap effort yang dikeluarkan terbayarkan dalam rilisan ini. Pokoknya gua kirim doa terbaik buat Gazzell, and have fun!"
EP ini dibuka oleh trek pembuka Intro sebagai gerbang menuju rangkaian kegelisahan yang akan diungkapkan dalam lagu-lagu berikutnya.
Masuk ke lagu kedua, Unraveling Within menyuarakan keresahan, kepasrahan, dan ketidaksiapan seseorang dalam menghadapi masa transisi dari remaja menuju dewasa.
Disusul oleh Solitude Is Bliss, yang mengangkat kisah tentang patah hati terdalam, saat seseorang terus menyangkal kenyataan dan belum mampu menerima luka yang sebenarnya.
Melalui Destruction, Gazzell mengekspresikan semangat untuk bangkit dari keterpurukan. Lagu ini menggambarkan perjuangan sunyi namun penuh tekad dari seseorang yang harus menghadapi masa-masa sulit sendirian dan belajar menata ulang hidupnya.
Di trek kelima, Saturation mengajak pendengar masuk ke kisah cinta yang sungkan diutarakan. Lagu ini menangkap momen mengagumi seseorang dalam diam, seraya membayangkan bagaimana rasanya menjadi bagian dari hidup seseorang yang ia sukai.
Menutup EP ini, I Wanna Go Home With You mengisahkan keinginan sederhana namun hangat dari seseorang yang ingin pulang bersama sosok yang ia sayangi, menjadi akhir manis dari rangkaian emosi yang dirangkum sebelumnya. (Z-1)