Akademisi Kritik Pengembalian Jabatan Wakil Panglima TNI

2 days ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

GURU besar Ilmu Hukum Tata Negara dari Universitas Jenderal Soedirman Muhammad Fauzan mengkritik upaya pengembalian jabatan Wakil Panglima TNI. Ia mengatakan pengembalian jabatan ini tak sejalan dengan kebijakan yang tengah berjalan.

Kebijakan yang dimaksudkan ialah penerapan pemangkasan anggaran oleh pemerintah dengan tujuan mengefisiensi penggunaan anggaran. Namun, menurut dia, dengan dikembalikannya jabatan Wakil Panglima, maka TNI akan menambah satu kursi jabatan pimpinan alih-alih merampingkan organisasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya pribadi justru mempertanyakan alasan dari dihidupkan kembali jabatan ini," kata Fauzan saat dihubungi, Kamis, 7 Agustus 2025.

Dia menjelaskan, merujuk Pasal 15 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi TNI, telah diatur tugas dari wakil panglima yang cenderung selaras dengan tugas kepala staf angkatan di organisasi TNI. Pasal 16 ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang TNI, dia mengatakan, telah mengatur eksplisit tugas dari kepala staf angkatan, yaitu membantu panglima dalam menyusun kebijakan tentang pengembangan postur, doktrin, strategi, serta operasi militer sesuai dengan matra masing-masing.

Dalam pasal 16 ayat (4) juga telah diatur tugas kepala staf angkatan, yaitu melaksanakan tugas lain sesuai dengan matra masing-masing yang diberikan oleh Panglima.

"Kalau tugasnya serupa, lalu untuk apa ada jabatan baru?" ujar Fauzan.

Dihubungi terpisah, peneliti dari Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi) Beni Sukadis mengatakan, kendati memiliki dasar hukum, pengisian jabatan wakil panglima lebih baik tidak diimplementasikan karena tak memiliki dasar yang mendesak. "Struktur komando di TNI saat ini sudah tertata dengan baik karena Panglima sudah dibantu oleh masing-masing Kepala Staf Angkatan," kata Beni.

Dalam pasal 15 ayat (2) Perpres 66 Tahun 2019, tugas Wakil Panglima TNI, antara lain membantu pelaksanaan tugas harian Panglima; memberikan saran kepada Panglima terkait pelaksanaan kebijakan pertahanan negara, pengembangan postur TNI, pengembangan doktrin, strategi militer; dan pembinaan serta penggunaan kekuatan TNI. Kemudian melaksanakan tugas Panglima apabila berhalangan sementara atau tetap, serta melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh Panglima TNI.

Menurut Beni, pelbagai tugas tersebut sudah terpenuhi dengan bantuan kepala staf angkatan dan pimpinan staf lain di organisasi TNI. "Lalu, untuk apa diisi kembali jika sebetulnya jabatan ini tugasnya sudah bisa diback up" ujarnya.

Presiden Prabowo diagendakan melantik seorang perwira tinggi bintang 4 untuk menduduki jabatan wakil panglima TNI di upacara militer yang dihelat di Pusat Pendidkan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Komando Pasukan Khusus, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat pada Ahad, 10 Agustus mendatang.

Kepala Pusat Penerangan Markas besar TNI Mayor Jenderal Kristomei Sianturi belum menjawab pesan pertanyaan Tempo ihwal alasan dari dihidupkan kembali jabatan Wakil Panglima. Namun, pada rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto sempat mengatakan instansinya dan TNI akan segera mengisi kekosongan jabatan Wakil Panglima dengan Perpres Nomor 66 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi TNI sebagai dasar hukumnya.

Jauh sebelum itu, usul menghidupkan kembali jabatan Wakil Panglima sempat digulirkan pada 2023 atau saat revisi Undang-Undang TNI mencuat. Saat itu, usul jabatan Wakil Panglima termaktub dalam Pasal 13 ayat (3) draf RUU TNI versi mereka.

Read Entire Article