
KANKER serviks termasuk salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi pada perempuan di seluruh dunia. Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang pencegahannya sejak dini agar meningkatkan harapan hidup penderita.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat, rutin melakukan pemeriksaan, serta mendapatkan vaksinasi.
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia, kanker serviks berada di urutan keempat sebagai jenis kanker yang paling sering dialami oleh perempuan.
Pencegahan Kanker Servik
1. Hubungan Seksual Tidak Dilindungi
Hal ini menjadikan skrining dan hidup sehat sebagai bagian penting dalam melindungi kesehatan rahim. Salah satu langkah pencegahan adalah berhubungan seksual dengan cara yang aman.
Virus HPV yang menjadi penyebab utama kanker serviks bisa menular melalui hubungan seksual yang tidak dilindungi. Dengan memakai kondom, risiko terinfeksi dapat berkurang. Risiko infeksi akan meningkat bila sering berganti pasangan seksual.
Selain itu, HPV juga bisa menular lewat seks oral, hubungan anal, atau pemakaian alat bantu seksual. Mempraktikkan aktivitas seksual yang aman dapat membantu melindungi kesehatan.
2. Berhenti Merokok
Menghentikan kebiasaan merokok adalah hal yang sangat penting. Rokok mengandung bahan berbahaya yang dapat merusak DNA dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini menyebabkan tubuh menjadi lebih mudah terserang infeksi HPV.
Paparan terhadap asap rokok, termasuk bagi perokok pasif, dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker serviks. Bahan beracun dalam asap rokok dapat memicu perubahan sel yang akhirnya berkembang menjadi kanker. Menghindari asap rokok merupakan cara untuk melindungi diri.
3. Makanan Bergizi
Mengonsumsi makanan bergizi dapat membantu tubuh melawan infeksi. Nutrisi seperti vitamin A, C, E, asam folat, dan kalsium sangat penting untuk kesehatan sel-sel serviks.
Nutrisi ini bisa didapatkan dari makanan seperti wortel, jeruk, hati, dan produk susu. Sayuran seperti brokoli, kubis, dan kembang kol kaya akan vitamin B dan asam folat.
Buah-buahan seperti ceri, bluberi, serta ikan salmon memiliki kandungan antioksidan tinggi yang berfungsi melindungi sel-sel dalam tubuh. Kandungan polifenol dan flavonoid dari teh hijau, minyak zaitun, cokelat, dan anggur merah juga memiliki manfaat.
Makanan-makanan ini dapat membantu mengurangi risiko kerusakan sel yang dapat menyebabkan kanker.
4. Gaya Hidup Sehat
Gaya hidup sehat mencakup kebiasaan berolahraga rutin serta kemampuan mengelola stres dengan baik. Aktivitas fisik membantu menjaga metabolisme tetap dalam kondisi baik. Mengelola stres dengan tepat dapat membuat sistem imun bekerja secara optimal.
5. Kebersihan Organ Intim
Memelihara kebersihan area vagina sangat krusial guna mencegah terjadinya infeksi. Mencuci dengan air bersih setelah buang air merupakan kebiasaan sederhana namun bermanfaat.
Hindari menggunakan sabun pembersih vagina yang dapat mengganggu keseimbangan pH. Pilihlah pakaian dalam yang terbuat dari katun dan tidak terlalu ketat untuk menghindari kelembapan yang berlebihan.
6. Pemeriksaan Pap Smear
Pemeriksaan pap smear adalah langkah deteksi dini yang sangat direkomendasikan. Prosedur ini bertujuan untuk memeriksa sel-sel di leher rahim guna mendeteksi perubahan sebelum berkembang menjadi kanker.
Pap smear disarankan untuk mulai dilakukan pada perempuan usia 21 tahun, bahkan sebelum mereka aktif secara seksual. Perempuan berusia di atas 30 tahun dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan HPV setiap lima tahun sekali.
Bagi perempuan yang aktif secara seksual, pemeriksaan dapat dilakukan setiap satu sampai dua tahun. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan lebih rutin bagi individu yang memiliki risiko tinggi.
7. Vaksinasi HPV
Vaksin HPV adalah upaya tambahan untuk mencegah kanker serviks. Vaksin ini paling efektif diberikan pada usia 9 hingga 26 tahun.
Perlindungan optimal didapatkan jika vaksin diberikan sebelum perempuan mulai melakukan aktivitas seksual. Bagi perempuan yang sudah terlibat dalam aktivitas seksual, pemeriksaan harus dilakukan sebelum mendapatkan vaksin. Langkah ini memastikan tidak ada kanker yang berkembang tanpa terdeteksi.
Vaksinasi dilakukan dalam tiga dosis selama enam bulan, yaitu pada bulan pertama, kedua, dan keenam. Selain mencegah kanker, vaksin ini juga dapat mengurangi risiko keadaan pra-kanker pada individu yang terinfeksi HPV.
Menggabungkan vaksinasi, pap smear, kebersihan diri, dan gaya hidup sehat sebagai pendekatan pencegahan yang komprehensif. Tindakan ini memberikan perlindungan berkelanjutan untuk kesehatan perempuan. (Siloam Hospital/Z-2)