60 Negara Bereaksi Akibat Gelombang Tarif Baru AS 

5 days ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
60 Negara Bereaksi Akibat Gelombang Tarif Baru AS  Ilustrasi(freepik)

LEBIH dari 60 negara di seluruh dunia tengah berjibaku merespons gelombang tarif baru dari Amerika Serikat yang mulai berlaku Kamis (8/8) waktu Washington. Kebijakan tarif yang diumumkan Presiden Donald Trump ini mengguncang tatanan perdagangan global yang telah terbangun selama puluhan tahun.

Tarif impor baru ini bervariasi dari 10% hingga lebih dari 40%, dengan beban terberat menimpa negara-negara seperti Swiss (39%), Brasil (40%), dan Suriah (41%). Sejumlah negara, baik maju maupun berkembang, memperingatkan risiko kehilangan lapangan kerja sebagai dampak langsung dari kebijakan ini.

Dari Protes Hingga Strategi Darurat

Brasil mengecam keras kebijakan tersebut. Presiden Luiz Inácio Lula da Silva menyebut tarif baru sebagai “pemaksaan yang tidak dapat diterima,” dan berencana menggelontorkan bantuan negara untuk mendukung industri terdampak.

Swiss mengajukan negosiasi ulang dengan AS setelah kunjungan darurat Presiden Karin Keller-Sutter ke Washington gagal menghentikan tarif 39%. Pemerintah Swiss menyebut dampaknya akan "memberatkan ekonomi berbasis ekspor" dan menyebut skenario ini sebagai “mimpi buruk.”

Taiwan masih menjajaki pembicaraan lanjutan dengan AS. Presiden Lai Ching-te menyebut tarif 20% yang dikenakan pada negaranya sebagai “sementara.”

Irlandia, yang tergabung dalam kesepakatan dagang UE-AS dengan batas tarif 15%, kini sedang menyusun strategi diversifikasi ekonomi yang selama ini sangat bergantung pada perusahaan multinasional AS seperti Intel, Pfizer, dan Johnson & Johnson.

Negara Berkembang Paling Terpukul

Negara-negara berkembang juga merasakan tekanan berat. Meski Lesotho mendapat keringanan tarif dari 50% menjadi 15%, industri tekstilnya sudah terlanjur terpukul akibat ketidakpastian selama beberapa bulan terakhir. Banyak pesanan dibatalkan dan pekerja dirumahkan.

Di Laos, tarif 40% disebut sebagai "palu godam terakhir" bagi sektor manufaktur yang mencoba bertahan di pasar AS. Asosiasi Industri Garmen Laos memperkirakan sekitar 20.000 pekerja terdampak langsung akibat kebijakan ini.

Tarif Timbal Balik dan Kepentingan Politik AS

Gedung Putih mengumumkan tarif ini sebagai bagian dari kebijakan “timbal balik,” menargetkan negara-negara dengan ketidakseimbangan neraca dagang terhadap AS. Presiden Trump mengklaim kebijakan ini akan menghasilkan miliaran dolar bagi ekonomi domestik.

Namun para ahli memperingatkan, tarif ini justru akan dibebankan kepada konsumen AS karena biaya impor yang lebih tinggi. Selain itu, Trump kini menghadapi gugatan hukum di pengadilan banding terkait dugaan penyalahgunaan wewenang dalam penetapan tarif.

Beberapa Negara Lolos dari Tarif Ekstrem

Negara-negara seperti Inggris, Jepang, Korea Selatan, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Pakistan berhasil mengamankan pengurangan tarif lewat negosiasi bilateral. Uni Eropa juga termasuk yang mendapat kesepakatan sebagian, meski tarif 27,5% untuk impor mobil dari Eropa tetap diberlakukan sementara kesepakatan final masih dirundingkan.

Presiden Asosiasi Industri Otomotif Jerman, Hildegard Müller, mengeluhkan kebijakan ini belum membawa kepastian. “Tarif sebesar itu membebani produsen mobil Jerman dan merugikan perdagangan transatlantik,” ujarnya.

India dalam Sorotan

India dikenai tarif 25%, yang bisa naik menjadi 50% setelah Trump menandatangani perintah eksekutif sebagai bentuk sanksi atas pembelian minyak dari Rusia. Delhi diberi waktu 21 hari untuk merespons. Trump juga mengancam akan menggunakan taktik serupa terhadap negara lain yang menjalin kerja sama dagang dengan Rusia. (The Guardian/Z-2)

Read Entire Article