Secara fisik, jalan hanyalah campuran beton, semen, dan pasir tempat manusia melintas. Namun, begitu jalan diberi sebuah nama—khususnya nama pahlawan—jalan itu masuk ke dalam ruang simbolis. Menjadi penanda yang tak hanya memandu arah, tetapi juga mengikat masa kini pada masa lalu.
Di Jakarta, misalnya, kita mengenal Jalan Jenderal Soedirman yang menjadi lintasan pusat bisnis dan perekonomian Ibu Kota. Nama jalan sepanjang empat km itu dipakai untuk menghormati jasa seorang panglima besar TNI pertama. Soedirman adalah sosok penting yang memimpin perlawanan rakyat Indonesia melawan agresi militer Belanda.
Menariknya, nama Jalan Sodierman bukan hanya ada di Jakarta. Kalau berkunjung ke berbagai daerah, Medan, Sumatera Utara, misalnya, kita juga bisa menemukan jalan dengan nama yang sama. Di daerah-daerah lain pun banyak sekali nama jalan yang menggunakan nama pahlawan. Mulai dari Jalan Kartini, Jalan Dewi Sartika, Jalan Diponegoro, dan lain sebagainya. Nama mereka diabadikan di berbagai jalan di seluruh Indonesia.
Pertanyaannya, sebenarnya berapa banyak nama pahlawan yang kini diabadikan sebagai nama jalan? Tulisan ini merupakan upaya untuk mencari tahu jawabannya.
Melacak Nama-nama Jalan Pahlawan
Berdasarkan penelusuran kumparan, ada 310 nama jalan bernama Soedirman di seluruh Indonesia. Data itu diperoleh melalui analisis terhadap data OpenStreetMap (OSM) Indonesia yang tersimpan dalam format .osm.pbf. OSM sendiri merupakan proyek pemetaan kolaboratif berbasis sumber terbuka atau open source. Data tersebut kami unduh pada 6 Agustus 2025.
Adapun .osm adalah format XML (Extensible Markup Language) bawaan OSM yang berisi data peta (nodes, ways, relations). Sementara itu, .pbf (Protocolbuffer Binary Format) adalah versi biner terkompresi dari .osm, ukurannya pun lebih kecil sehingga lebih cepat diproses dibanding XML.
Singkatnya, .osm.pbf adalah file OSM yang disimpan dalam format PBF. Isinya terdiri dari Nodes (titik koordinat dengan lat/lon),Ways (jalan, sungai, bangunan, dll.), serta Relations (hubungan antarobjek, misalnya rute bus atau batas administratif).
File .osm.pbf itu kami proses menggunakan library pyosmium via bahasa pemprograman Python untuk mengekstraksi data jalan. Setelah itu, nama-nama jalan dinormalisasi dengan regular expression dan unicodedata, lalu dibandingkan dengan daftar 206 pahlawan nasional menggunakan metode string similarity dari difflib.SequenceMatcher.ratio().
Dalam tahap analisis, kami juga menerapkan nama alias untuk setiap pahlawan nasional. Misalnya, untuk Soedirman tersedia variasi penulisan seperti Soedirman atau Sudirman. Untuk Haji Abdul Malik Karim Amrullah, digunakan pula bentuk singkat HAMKA. Begitu juga Ernest Douwes Dekker, yang dikenal dengan alias Setia Budi atau Setiabudi.
Penerapan nama alias itu dilakukan secara menyeluruh agar proses pencocokan nama jalan menjadi lebih akurat. Selain melalui otomatisasi, kami juga menyisir secara manual untuk memaksimalkan akurasi. Hasilnya adalah nama-nama jalan pahlawan nasional beserta titik koordinatnya secara lengkap.
Namun, harus diakui bahwa ada nama pahlawan yang belum teridentifikasi di OSM atau bahkan Google Maps sekalipun. Jalan dengan nama Dr. R. Soeharto, misalnya, tidak teridentifikasi. Padahal, ada sebuah pemberitaan yang menyebut dokter pribadi Presiden Sukarno itu sudah ditetapkan Pemkab Sleman sebagai nama jalan menggantikan ruas Jalan ...