REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (20/8/2025) dengan agenda tunggal perubahan susunan pengurus perseroan. Langkah ini merupakan salah satu upaya dalam memperkuat tata kelola guna mendukung peningkatan kinerja operasional serta transformasi bisnis berkelanjutan.
Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita menyatakan, penyesuaian susunan pengurus merupakan wujud komitmen perseroan agar tetap adaptif terhadap dinamika industri dan menyiapkan strategi dalam menghadapi tantangan ke depan. Sebagai BUMN Karya yang telah berpengalaman lebih dari 64 tahun, tegas dia, ke depannya Waskita akan terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di Tanah Air.
"Perubahan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Waskita untuk memperkuat fundamental perusahaan, meningkatkan sinergi, sekaligus memastikan pemulihan kinerja keuangan Perseroan. Proses restrukturisasi yang sedang kami jalankan pun akan terus menjadi prioritas," ujar Ermy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (20/8/2025).
Seperti diketahui, pada tahun lalu Perseroan sudah mendapat persetujuan dari 22 kreditur perbankan Master Restructuring Agreement (MRA) dan Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) 2021. Dengan total nilai outstanding sebesar Rp 31,65 triliun.
"Dalam RUPSLB ini, pemegang saham menyetujui perubahan susunan jajaran pengurus Perseroan. Susunan Dewan Komisaris baru ditetapkan guna meningkatkan struktur pengawasan untuk meningkatkan kinerja Perseroan,” ucap dia.
Sementara jajaran Direksi Waskita Karya yang tetap dipimpin oleh Muhammad Hanugroho sebagai Direktur Utama, berkomitmen untuk terus melanjutkan upaya pemulihan kinerja keuangan dan program transformasi Waskita Karya.
"Kami meyakini, formasi kepengurusan baru ini dapat semakin memperkuat strategi bisnis Perseroan. Ke depannya Waskita akan terus fokus mendorong pemerataan ekonomi melalui pembangunan infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat luas," ucap Ermy.
Dari sisi kinerja, lanjut Ermy, kini Waskita Karya mulai menunjukkan kinerja positif sepanjang kuartal II 2025. Langkah efisiensi dan restrukturisasi yang dilakukan Perseroan mulai membuahkan hasil.
"Hal itu terlihat dari kenaikan laba bruto sebesar 14,4 persen year on year (yoy) atau Rp 83,1 miliar. Dengan begitu, nilainya menjadi sebesar Rp 661,3 miliar dari sebelumnya Rp 578,2 miliar," sambung Ermy.
Ermy menyampaikan Waskita pun berhasil melakukan efisiensi biaya. Keberhasilan itu terlihat dari penurunan beban keuangan yang mencapai 18,3 persen yoy, dari Rp 2,3 triliun pada kuartal dua tahun lalu menjadi Rp 1,9 triliun.
"Perseroan saat ini juga terus berkomitmen membayar kewajiban kepada vendor. Per Juni 2025, sisa utang vendor past due Waskita turun drastis hingga 78,53 persen atau sebanyak Rp267 miliar dari posisi pada kuartal I 2025," ucap Ermy.
Ermy menambahkan, usai usulan restrukturisasi MRA terbaru dinyatakan efektif pada Oktober lalu, Perseroan sekarang memiliki optimalisasi atas skema cash waterfall dan pengelolaan kas yang dimiliki. Maka proses pengelolaan keuangan untuk menjalankan operasional perusahaan dapat berjalan lebih lancar, termasuk dalam memenuhi kewajiban utang vendor.
Sementara, total proyek yang tengah dikelola Perseroan saat ini mencapai 48 proyek, terdiri dari gedung, konektivitas, Sumber Daya Air (SDA), serta Engineering, Procurement, and Construction (EPC). Sedangkan jumlah proyek yang sudah diselesaikan Waskita Karya sejak 2015 menembus 306 proyek, di antaranya Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, Bendungan Temef, Renovasi Masjid Istiqlal, Jembatan Musi, dan sebagainya.
Ke depannya, kata dia, Waskita akan fokus menjalankan transformasi perusahaan demi meningkatkan kinerja. Ia menyebutkan, transformasi itu fokus pada beberapa hal, mencakup stabilitas keuangan melalui restrukturisasi yang sedang berjalan, kembali pada core business sebagai kontraktor murni, menghindari berbagai proyek investasi, memperkuat tata kelola dan manajemen risiko yang baik secara menyeluruh, serta meningkatkan kompetensi human resources.
Berikut susunan Dewan Komisaris Waskita Karya menjadi:
Komisaris Utama/Independen: Heru Winarko
Komisaris: Ade Abdul Rochim
Komisaris: Hasby Muhammad Zamri
Komisaris Independen: Aqila Rahmani
Komisaris Independen: Muhammad Harrirar Syafar
Komisaris Independen: Muhammad Abdullah Syukri
Berikut susunan Direksi Waskita Karya sebagai berikut:
Direktur Utama: Muhammad Hanugroho
Direktur Keuangan: Wiwi Suprihatno
Direktur Business Strategic, Portfolio & Human Capital: Rudi Purnomo
Direktur Operasi I: Ari Asmoko
Direktur Operasi II: Dhetik Ariyanto