
Gelaran Gaia Music Festival kembali menyapa penggemarnya tahun ini. Mengusung tema "For The Love of Music", acara ini masih akan digelar di Amphiteater The Gaia Hotel Bandung pada 1-2 Agustus mendatang.
Asep Munandar selaku Chairman Gaia Music Festival mengaku bersyukur festival ini masih rutin digelar hingga masuk tahun keempat penyelenggaraannya di 2025 ini. Ingin berbeda dari tahun sebelumnya, Asep ingin bisa menyajikan pengalaman lebih intim bagi para penonton yang hadir.
"Kami sangat bersyukur bahwasanya Gaia Music Festival berlanjut. Tiga tahun ini kami belajar bagaimana tidak hanya melihat sisi kualitas musik tapi kami juga fokus pada sisi kualitas pengalaman dari sisi penonton," ujar Asep Munandar dalam konferensi pers Gaia Music Festival di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (25/6).
"Karena cukup menantang juga kami harus bisa mengadakan intimate festival yang hangat. Musik bukan hanya hiburan semata tapi musik itu koneksi sehingga harus ada kesan mendalam yang diberikan ke penonton," sambungnya.
Berbeda dari gelaran di tahun sebelumnya, Asep ingin menghadirkan pengalaman menikmati musik yang jauh lebih berkesan bagi penonton. Salah satunya dengan pemilihan musisi yang akan tampil.
"Selama tiga tahun ini kita belajar, banyak cerita, dan banyak makna selama tiga tahun terakhir. Tema itu sendiri terlahir dari refleksi yang mendalam selama empat tahun ini. Musik itu bahasa universal dan bisa menyatukan latar belakang berbeda," ucap Asep Munandar.

"Makanya tahun ini kami siapkan musisi terbaik bagi penonton sehingga bisa penonton memiliki kesan mendalam," imbuhnya.
Gelaran yang rutin digelar sejak tahun 2022 itu akan dimeriahkan oleh penampilan sejumlah musisi seperti Tulus, Yura Yunita, Trisum, Arumtala, The Aartsen, Jordan Susanto, Song Brother, dan Guernica Quartet.
Untuk urusan musisi yang bakal tampil pada acara yang digelar di dua hari berbeda itu, Bagas Indyatmono sebagai Founder dari Jazz Gunung Indonesia memiliki pertimbangan sendiri.
Ia berusaha sebaik mungkin untuk menyeimbangkan bobot penampil baik di hari pertama maupun hari kedua. Sehingga di tiap gelarannya akan tetap berlangsung meriah.
"Jadi mengkurasi satu panggung itu sangat sulit dibanding festival yang multi stage. Kita harus punya formula bagaimana mengimbangi penampil di hari pertama dan kedua, harus imbang," ungkap Bagas.

Di samping itu, pemilihan musisi dengan background musik Jazz juga diutamakan Bagas saat memilih daftar penampil.
"Kita punya tajuk Jazz In The Valey untuk gelaran ini, ya, harus kita pertanggungjawabkan itu juga, at least 50 persen penampil harus ada (unsur) jazz," kata Bagas.
Melihat animo yang cukup tinggi dari penonton, Asep pun menyatakan pihaknya telah menyediakan beberapa kelas tiket. Baik itu yang hanya untuk 1 hari acara, maupun langsung 2 hari acara.
Untuk tiket pun dijual beragam mulai dari one day pass dengan harga Rp 300 ribu untuk Wing, Rp 500 ribu untuk Regular, serta Rp 850 ribu untuk kelas VIP.

Sementara untuk tiket two days pass dijual dengan harga Rp 500 ribu untuk Wing, Rp 900 ribu untuk Regular, dan Rp 1.600.000 untuk VIP.
Untuk memfasilitasi penonton dari luar kota Bandung, Asep turut menyediakan harga bundling tiket dengan kamar hotel di The Gaia Hotel. Harga tiket bundling kamar itu dibuka dari harga Rp 3.080.000 hingga yang paling mahal Rp 8.760.000 untuk menginap dua hari dengan tipe kamar club room.
"Animonya lumayan cukup baik mungkin dari line up yang kita angkat. Kalau mau beli tiket kita kerja sama dengan Tix ID atau di situs kami www.thegaiabandung.com dan kita juga menyediakan room bundling yang kita sediakan khusus bagi mereka yang berasal dari luar kota," kata Asep Munandar.