Home > Bisnis Saturday, 23 Aug 2025, 07:25 WIB
Akankah senjakala media online kembali terjadi khususnya pada media online yang ada di daerah?

Prolog:
Senja baru turun, gerimis yang turun sejak siang tadi belum selesai. Di sebuah ruang redaksi media online (daring) sekaligus ruang redaksi surat kabar yang ada lantai lima sebuah gedung, seorang editor senior yang telah 25 tahun membaktikan hidupnya untuk dunia jurnalistik, menatap lembaran data pemasukan iklan di komputernya. Grafiknya menukik tajam, seperti pesawat yang kehilangan kendali. Ia menggeleng tak percaya di dalam ruang redaksi yang dulu riuh gelak tawa dari wartawan dan teriakan Sales Iklan yang mendapatkan deal besar. Kini, yang tersisa hanyalah sunyi dan desahan lega karena masih bisa bertahan hari itu.
Dalam hitungan ratusan meter, tak sampai satu kilometer jaraknya, di sebuah co-working space, seorang influencer dengan followers 2 juta, sedang merekam konten untuk sebuah brand skincare. Dengan ring light yang menyala terang dan smartphone berfitur canggih, ia menyelesaikan seluruh produksi kontennya dalam waktu dua jam. Tak lama hanya dalam hitungan menit, transfer dana pembayaran yang jumlahnya setara dengan pemasukan iklan satu halaman penuh surat kabar pada masa jayanya, sudah masuk ke rekeningnya. Ia tersenyum.
KINGDOMSRIWIJAYA – Itulah potret dari dua dunia yang dipisahkan oleh generasi, teknologi, dan filosofi, sedang berperang sengit. Perebutannya bukan dengan pedang atau peluru, melainkan dengan perhatian, engagement, dan yang paling nyata: kue iklan. Inilah kisah tentang revolusi yang diam-diam mengubah cara kita menerima informasi, cara pemerintah berkomunikasi, dan nasib para penjaga narasi publik.
Yang terjadi kini dan sebelumnya, dunia media massa atau media konvensional tengah memasuki masa senjakala. Senjakala tidak hanya terjadi di media cetak (suratkabar/ koran, majalah dan tabloid), senjakala juga terjadi pada media online atau media digital. Senjakala media cetak di Indonesia dengan tutup atau bertumbangan satu persatu surat kabar dan majalah.
Pada waktu yang bersamaan ternyata senjakala juga melanda media online. Mari fokus mencurahkan perhatian kita pada tumbuh kembangnya media online di Indonesia pasca internet masuk ke Indonesia tahun 1990-an.
Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA