REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Plaza Ambarukmo menjadi saksi gelaran talkshow inspiratif bertajuk 'Upaya Pelestarian dan Peningkatan Nilai Ekonomi Tanaman Lokal Indonesia', Rabu (3/8/2025). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Ambarukmo Tropical Payland #2 yang bertujuan mengangkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga keberlangsungan tanaman lokal di Indonesia sekaligus mengoptimalkan nilai ekonominya.
Talkshow ini diinisiasi oleh Yayasan Pelestari Anggrek Merapi (YPAM), sebuah lembaga yang berfokus pada pelestarian tanaman anggrek dan flora lokal lainnya di kawasan Merapi. Narasumber utama dalam acara ini adalah pemilik Titinorchids sekaligus pembina YPAM, Sri Supih Lestari, serta CEO Nusaplant, Aditya Budi Kusuma, yang aktif mengembangkan bisnis tanaman lokal dengan pendekatan yang berkelanjutan dan inovatif.
Sri Supih Lestari pun membagikan pengalamannya dalam merawat dan melestarikan anggrek-anggrek khas Indonesia yang langka. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pelestarian alam dan pemberdayaan ekonomi komunitas lokal.
“Pelestarian saja kalau tidak menghasilkan apa-apa, ya tidak akan berlangsung lama. Tetapi jika kita juga terlalu serakah dan tidak memikirkan keberlangsungan, hanya menjual-menjual saja tanpa memikirkan pelestarian juga akan punah. Kedua hal tersebut saling melengkapi, karena pelestarian tanpa dana tidak akan berjalan," ujarnya.
“Tanaman Anggrek ini bukan hanya aset biologis saja, tetapi juga peluang aset ekonomi yang berpotensi membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat," katanya.
Lebih lanjut, Aditya Budi Kusuma juga memaparkan berbagai inovasi dalam pengembangan tanaman lokal yang dapat meningkatkan daya jual di pasar domestik maupun internasional.
"Selama ini kita sering mengira bahwa pasar tanaman hias terbesar ada di Amerika Serikat, dan itu benar. Yang lebih menarik lagi, posisi kedua bukan China atau Eropa, melainkan Indonesia. Indonesia ini memiliki potensi besar sebagai pasar tanaman hias. Misi kita saat ini adalah menjadikan tanaman lokal itu menjadi tuan rumah di negaranya sendiri," ungkap pria yang akrab disapa Budi itu.
Ia menyoroti peran petani dalam memasarkan tanaman lokal dan menjadi pendorong utama untuk memperluas jangkauan produk tanaman lokal. Ia mengatakan dalam upaya menjaga pelestarian lingkungan dan peningkatan kesadaran masyarakat, ia melakukan kerja sama dengan berbagai komunitas, perusahaan, hingga ke kampus-kampus. Langkah tersebut tidak hanya berfokus pada pelestarian dan peningkatan tanaman lokal, tetapi untuk edukasi kepada generasi muda supaya lebih peduli dengan kelestarian alam.
Acara ini menjadi ruang penting untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pelestarian tanaman dan bisa menjadi peluang ekonomi yang sangat menjanjikan. Selain talkshow, acara Ambarukmo Tropical Payland #2 juga menghadirkan pameran tanaman lokal, berbagai satwa, dan workshop menarik lainnya.
Melalui acara ini, masyarakat diajak untuk melestarikan dan meningkatkan budidaya tanaman lokal, supaya tetap melimpah di negara sendiri. Talkshow ini memberikan sumber inspirasi dan kebermanfaatan, baik bagi pecinta tanaman lokal dan untuk generasi mendatang.