SEORANG warga negara Indonesia, Paulus Kaet Oki, terluka akibat ditembak aparat Timor Leste di Desa Imbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, pada Senin, 25 Agustus 2025. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Bupati TTU Yosep Falentinus Delasalle Kebo.
Yosep mengatakan penembakan terjadi saat masyarakat memprotes pemasangan patok perbatasan oleh pihak Timor Leste. Insiden berawal ketika aparat Timor Leste memasang patok di titik 36 yang masih dipersoalkan kedua negara.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
“Masyarakat sekitar 15 kepala keluarga tidak terima lalu melakukan protes secara frontal. Saat itulah aparat Timor Leste mengeluarkan tembakan peringatan enam kali, salah satunya mengenai warga kita, Bapak Paulus,” ujar Yosep saat dihubungi Tempo, Selasa, 26 Agustus 2025.
Korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Pemerintah daerah bersama Komando Distrik Militer, Kepolisian Resor, serta Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan segera mensterilkan lokasi agar bentrokan tidak melebar.
“Kami imbau masyarakat untuk menahan diri sambil menunggu arahan pemerintah pusat terkait penyelesaian batas di patok 36,” kata Yosep.
Menurut Yosep, jauh sebelum insiden, ia sudah dua kali mengirim surat kepada Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, karena khawatir bakal terjadi konflik di titik tersebut. “Kami sudah sampaikan potensi konflik sejak akhir Juli. Bahkan awal Agustus sudah direspons pemerintah pusat dengan pertemuan lintas kementerian. Namun kejadian ini tetap terjadi,” ujarnya.
Yosep berharap pemerintah pusat segera melobi Timor Leste melalui jalur diplomasi agar penyelesaian sengketa patok bisa dilakukan tanpa menimbulkan korban lebih lanjut. “Masyarakat di sekitar perbatasan ini masih punya hubungan keluarga dengan warga di seberang. Jadi kami harap solusi terbaik bisa segera dicapai,” kata dia.