Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Wiranto, menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (4/9).
Sebelum masuk menemui Prabowo, Wiranto menyampaikan pesan agar masyarakat menahan emosi di tengah situasi saat ini. Ia menekankan segala persoalan dapat diselesaikan melalui komunikasi yang baik.
"Melihat situasi sekarang ini kan sebenarnya kita ini kan bangsa Indonesia dikenal bangsa yang berbudaya ya, bangsa yang santun ya. Sehingga sebenarnya semuanya, semua pihak bisa menjaga diri ya untuk tidak terbakar emosi dan melakukan hal-hal yang melanggar hukum ya. Karena semua masalah bisa dibicarakan dengan baik, bisa dikomunikasikan, ya," kata Wiranto.
Wiranto menambahkan, masyarakat seharusnya meneladani perjuangan para pendahulu yang telah bertaruh nyawa untuk memerdekakan Indonesia. Menurutnya, tantangan generasi saat ini tidak seberat perjuangan melawan penjajahan, melainkan menjaga persatuan bangsa.
"Harusnya ya kita malu ya pada para pendahulu kita yang telah memerdekakan negeri ini. Yang mereka tentu risiko mereka lebih berat dari kita. Karena mereka melawan penjajah, memerdekakan negeri ini. Sedangkan kita kan harus hanya memelihara persatuan-kesatuan bangsa," ujarnya.
Soal gelombang aksi demonstrasi, Wiranto menegaskan Presiden Prabowo selalu mendengarkan aspirasi masyarakat. Namun, ia menekankan tidak semua tuntutan bisa dipenuhi secara sekaligus.
"Sebagian apa yang diminta oleh para pendemo, oleh masyarakat ya tentu selalu didengar oleh Presiden ya. Dan Presiden juga tentu sedapat mungkin telah mendengarkan itu. Kemudian memenuhi apa yang diminta, tentunya tidak serentak ya semua dipenuhi. Kalau semua permintaan dipenuhi kan juga repot ya," tandasnya.
Selain Wiranto, sebelumnya juga turut hadir Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aris Marsudiyanto, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Herindra dan Penasihat Khusus Presiden urusan Pertahanan Nasional Dudung Abdurrachman.