
Kamu suka berenang di kolam renang umum? Meski airnya bening kamu patut waspada karena potensi virus dan bakteri masih bisa menginfeksi, meski air kolam disterilisasi menggunakan klorin.
Air kolam renang umumnya terlihat bersih karena disaring dan disterilisasi menggunakan zat bernama klorin. Proses ini membantu menjernihkan sekaligus membunuh bakteri, kuman hingga virus berbahaya.
Bagi beberapa orang dengan kondisi tubuh yang sensitif, terutama saat berenang dapat memicu diare hingga ruam menyebabkan gatal-gatal.
Profesor Ilmu Biomedis Universitas Quinipac di Connecticut, Amerika Serikat, Lisa Cuchara berpendapat, kandungan klorin yang kuat di suatu kolam renang tak bisa dijadikan indikator airnya bersih atau tidak. Klorin ternyata tak membunuh beberapa jenis virus atau bakteri secara instan.
"Pernahkah kamu bertanya-tanya apakah kolam itu sebersih air biru kristal itu?" kata Cuchara dilansir The Conversation.
Selama 25 tahun terakhir, di Inggris misal, kolam renang menjadi tempat paling umum penyebaran wabah penyakit usus menular. Parasit ini dapat menyebabkan sakit perut yang berlangsung hingga dua minggu.
"Bahkan di kolam yang mengandung zat klorin, beberapa patogen ternyata dapat bertahan selama beberapa menit hingga beberapa hari. Salah satu penyebab paling umum adalah Cryptosporidium, kuman mikroskopis yang menyebabkan diare berair," kata Cuchara.

Kuman tersebut menyebar ketika kotoran masuk ke dalam air dan tertelan oleh perenang lain. Bahkan sejumlah kecil yang tak terlihat oleh mata telanjang, dapat menginfeksi puluhan orang, katanya.
Selain parasit itu, ada bakteri lain yamni Pseudomonas aeruginosa. Ini adalah kuman yang dapat menyebabkan masalah seperti ruam bak mandi air panas - infeksi kulit yang muncul sebagai ruam merah, gatal, dan berbenjol-benjol yang berkembang di sekitar folikel rambut.
P. aeruginosa juha dapat menyerang telinga perenang seperti nfeksi saluran telinga luar yang sering disebabkan oleh bakteri atau jamur yang tumbuh di saluran telinga saat air terperangkap di dalamnya.
Norovirus, yang umumnya dikenal sebagai penyakit perut, dan adenovirus, yang biasanya menyebabkan gejala seperti flu atau pilek, juga dapat bertahan di air kolam dan menyebabkan penyakit, katanya.
Bau klorin yang kuat pada air kolam renang juga patut diwaspadai. Zat-zat seperti keringat dan urine yang umumnya ditemukan dalam air kolam dapat berinteraksi dengan klorin untuk membentuk senyawa sampingan kimia yang disebut kloramin yang dapat menimbulkan risiko kesehatan.
"Senyawa sampingan ini bertanggung jawab atas bau klorin yang kuat. Kolam renang yang bersih seharusnya tidak memiliki bau klorin yang kuat," kata Cuchara.
"Adalah mitos umum bahwa bau klorin yang kuat merupakan pertanda baik untuk kolam renang yang bersih. Padahal, itu bisa jadi pertanda buruk yang berarti sebaliknya - bahwa airnya terkontaminasi dan mungkin harus dihindari."
Lalu, bagaimana mencegah efek samping setelah kita berenang di kolam renang umum?
Untuk membantu mencegah diri kamu, kuncinya cuma satu: segera mandi sampai bersih setelah berenang dan keringkan telinga kamu secara menyeluruh dari kontaminasi bakteri hingga virus pada air kolam renang.