Lampung Geh, Pesawaran – Sebanyak 565 peserta mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di atas permukaan laut Pantai Mutun, Kabupaten Pesawaran, Lampung, pada Sabtu (16/8).
Upacara ini tercatat di Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai Upacara Bendera Merah Putih di Permukaan Laut dengan Perenang Terbanyak.
Peserta yang tergabung dalam Komunitas Perenang Antar Pulau-Lampung membentuk formasi angka “80” di tengah laut, simbol usia kemerdekaan Indonesia.
Jumlah peserta awalnya tercatat 511 orang, namun meningkat menjadi 565 orang karena tingginya antusias masyarakat.
Direktur Marketing MURI, Awan Raharjo mengatakan, pencapaian tersebut tidak hanya unik, tetapi juga mencerminkan antusiasme masyarakat dalam merayakan kemerdekaan.
“Kami mendapat catatan awal 511 peserta. Tapi karena animo yang meningkat, jumlah peserta yang ikut ambil bagian pada peristiwa hari ini bertambah menjadi 565 orang,” ujarnya.
Dalam kegiatan itu, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal hadir sebagai inspektur upacara.
Gubernur Lampung juga menerima penghargaan MURI sebagai Gubernur Pertama di Dunia yang memimpin upacara di atas permukaan laut.
Gubernur Mirza menyebut, pelaksanaan upacara di laut merupakan simbol keberanian dan kebersamaan.
“Bila umumnya upacara bendera dilakukan di darat, kali ini kita adakan di tengah laut. Ini adalah simbol keberanian, kebersamaan, sekaligus inovasi terhadap nilai luhur kemerdekaan itu sendiri,” kata Gubernur Mirza.
Ia menegaskan, kemerdekaan bukanlah garis akhir, melainkan awal perjuangan untuk membangun bangsa.
“Hari ini kita menunjukkan kepercayaan diri sebagai bangsa pemberani, sekaligus bangsa yang kuat dan siap menghadapi masa depan,” ujarnya.
Gubernur Mirza juga menyinggung potensi Lampung sebagai daerah maritim yang memiliki kekayaan wisata bahari.
Ia mengatakan, Pemprov Lampung berkomitmen mengembangkan sektor ini secara berkelanjutan dengan dukungan pemerintah pusat.
“Lampung akan menjadi model pembangunan maritim yang kuat, mandiri, dan membanggakan. Harapan kami, Lampung tak hanya dikenal sebagai destinasi wisata bahari nasional, tetapi juga menjadi contoh pengembangan pariwisata yang ramah lingkungan, inklusif, dan partisipatif,” jelasnya.