Prune sendiri merupakan salah satu buah kering yang sangat dikenal di Chile. Negara ini menjadi salah satu produsen dan pengekspor prune terbesar di dunia, terutama dari wilayah O’Higgins yang terkenal dengan perkebunan plum berkualitas tinggi. Tak heran, prune asal Chile dikenal dengan cita rasanya yang legit dan kaya nutrisi.
Dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan Chile pada 18 September mendatang, ProChile dan Komisioner Perdagangan Chile di Indonesia bekerja sama dengan Tokowahab dan Mamitoko untuk menghadirkan menu spesial, yaitu banana bread with prunes.
Patricio Parraguez Bravo, Komisioner Perdagangan Chile di Indonesia, menjelaskan bahwa kolaborasi ini menjadi langkah penting untuk memperkenalkan wilayah O’Higgins melalui salah satu produk unggulannya, yaitu prune.
“Sudah menjadi misi kami untuk memperkenalkan kekayaan agrikultur dari area O’Higgins ke publik, terutama melalui produk yang semakin diapresiasi di market Indonesia. Kolaborasi ini sangat membantu dalam meningkatkan awareness baik dari area O’Higgins dan Chile,” ujar Patricio, saat acara temu media, Kamis (28/8).
Sementara itu, salah satu pemilik Mamitoko, Prianka Bukit, juga menyambut hangat kolaborasi ini. Menurutnya, menu kolaborasi ini dapat mengangkat cita rasa Indonesia melalui bolu pisang yang sederhana, tapi dipadukan dengan bahan-bahan berkualitas, termasuk prune dari Chile.
“Banana bread ini dipilih karena traditional food, udah lama ada di Indonesia tapi viral lagi di Bandung. Kita sebenarnya ingin naikin menu-menu Indonesia dengan bahan-bahan yang berkualitas dan premium, salah satunya lewat prune. Waktu kita cobain prune-nya, rasa dan teksturnya beda,” ungkap Prianka.
Untuk menciptakan menu ini, riset dan pengembangan produk dilakukan oleh Chef Adi, R&D Chef Mamitoko. Ia menjelaskan bahwa bolu pisang kolaborasi ini terbuat dari bahan-bahan sederhana, seperti butter, gula, telur, pisang, tepung terigu, bubuk cinnamon, dan tentu saja prune asal Chile.
Langkah pertama yang dilakukan Chef Adi adalah mencampurkan butter dan gula. Untuk mendapatkan adonan yang lebih halus, ia menggunakan mixer agar kedua bahan tercampur sempurna. Berikutnya, ia menambahkan telur. Berbeda dari resep bolu pisang pada umumnya, jumlah telur yang digunakan lebih sedikit. Hal ini dilakukan agar adonan tidak meninggalkan aroma amis.
Setelah itu, masuklah bahan utama, yakni pisang yang sudah dihancurkan sebelumnya. Campuran kemudian diperkaya dengan air, kacang walnut, serta prune asal Chile. Menurut Chef Adi, penggunaan prune ini penting karena rasanya sedikit asam sehingga dapat menyeimbangkan manis alami bolu pisang.
“(Prunes) ini lebih kering, jadi saat dipegang tidak lengket. Ukurannya kecil-kecil, rasanya tidak terlalu manis, malah agak asam, jadi pas,” ujar Chef Adi.