
KREMLIN mengumumkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menggelar pertemuan puncak dalam waktu dekat. Lokasi pertemuan telah disepakati secara prinsip oleh kedua belah pihak, meski belum diumumkan ke publik.
Pertemuan ini akan menjadi KTT pertama antara pemimpin Rusia dan AS sejak Joe Biden bertemu Putin di Jenewa pada tahun 2021. Kali ini, pertemuan berlangsung di tengah upaya Trump untuk mendorong solusi damai dalam konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.
"Atas saran pihak Amerika, pada prinsipnya kesepakatan telah dicapai untuk mengadakan pertemuan puncak bilateral dalam beberapa hari mendatang," kata Yuri Ushakov, ajudan Kremlin dalam pernyataan resmi dikutip AFP, Kamis (7/8).
"Kami sekarang mulai menyusun detailnya bersama rekan-rekan Amerika kami," tambahnya.
Trump juga menyatakan bahwa ia kemungkinan akan segera bertemu langsung dengan Putin. Keduanya terakhir kali bertatap muka pada KTT G20 di Jepang pada tahun 2019 dan telah berbicara melalui telepon sejak Trump kembali ke Gedung Putih.
Menurut Ushakov, lokasi telah disepakati secara prinsip dan minggu depan telah ditetapkan sebagai tanggal target untuk pertemuan tersebut.
Sementara itu, puluhan ribu orang telah meninggal sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Serangan udara Rusia menyebabkan kehancuran besar dan memaksa jutaan warga Ukraina mengungsi dari rumah mereka.
Rusia menolak seruan dari AS, Eropa, dan Ukraina untuk gencatan senjata. Dalam pembicaraan di Istanbul sebelumnya, Rusia menetapkan syarat yang keras, termasuk penarikan pasukan Ukraina dari wilayah yang masih mereka kuasai dan penghentian dukungan militer dari negara Barat.
Moskow juga menolak rencana pertemuan langsung antara Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky hingga syarat damai terpenuhi.
"Pihak Rusia sama sekali tidak berkomentar mengenai opsi ini," sebut Ushakov, menanggapi usulan trilateral yang diajukan oleh utusan AS, Steve Witkoff dalam kunjungan ke Moskow.
Di sisi lain, Zelensky kembali menyerukan pertemuan dengan Putin.
"Penting untuk menentukan waktu yang tepat untuk format seperti itu dan cakupan isu yang akan dibahas," tulisnya di media sosial.
Dia juga menegaskan bahwa Eropa harus dilibatkan dalam setiap proses negosiasi damai.
"Perang sedang terjadi di Eropa, dan Ukraina merupakan bagian integral dari Eropa, kami sudah bernegosiasi untuk bergabung dengan Uni Eropa. Oleh karena itu, Eropa harus berpartisipasi dalam proses yang relevan," tegasnya.
Zelensky juga berbicara dengan Kanselir Jerman Friedrich Merz dan menjadwalkan diskusi lebih lanjut dengan pejabat dari Prancis dan Italia.
Dia menutup pernyataannya dengan harapan agar Rusia menunjukkan sikap serupa.
"Ukraina tidak takut bertemu dan mengharapkan pendekatan berani yang sama dari pihak Rusia. Sudah saatnya kita mengakhiri perang," pungkas Zelensky. (Fer/M-3)