
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dipanggil Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto untuk membahas Sekolah Rakyat di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (29/7).
Tito menyebut, Prabowo berharap ada 200 Sekolah Rakyat yang akan diluncurkan pada tahap pertama. Namun, ia menekankan bahwa hal itu masih harus melihat kondisi di lapangan.
"[Bahas apa] Sekolah rakyat kayanya ya. Nanti lead sektornya, eksekusinya untuk berapa banyak yang akan di-launching pertama, apakah 100? Atau 200? Keinginan Pak Presiden 200. Tapi kan semua ngecek lapangan," kata Tito.

Pada prinsipnya, Tito menegaskan bahwa Kemendagri mendukung harapan Prabowo. Ia menuturkan Prabowo ingin Sekolah Rakyat diadakan di semua jenjang pendidikan.
"Dari Kemendagri juga mendukung. Kemensos yang berada di depan. Tapi kita semua mendukung. Mana yang sekolah rakyat, yang memenuhi kriteria, keinginan Pak Presiden itu kan ada boarding, TK, SD, SMP, SMA untuk masyarakat yang tidak mampu anak-anaknya," ucapnya.
Selain itu, Tito mengatakan, segala perlengkapan siswa di sekolah itu juga akan disiapkan mulai dari makanan hingga berbagai fasilitas.
Tito menjelaskan, program itu mendapat respons baik dari pemerintah daerah. Ia mengatakan banyak daerah yang mengajukan lahan untuk dibangun Sekolah Rakyat.
"Dan selain dari pusat, ada juga daerah-daerah yang mengajukan, terutama ada yang lahan saja, ada yang lahan dengan bangunan, tapi yang tidak sesuai spek. Ada juga yang memang sudah siap," tandas dia.