Apalagi kalau sedang berhadapan dengan tumpukan durian di penjual pinggir jalan, rasanya sulit sekali menentukan mana yang matang sempurna dan rasanya manis. Biasanya, kita pun hanya mengandalkan penjual untuk memilihkan. Kadang ada penjual yang memperbolehkan kita mencicipi dengan cara dicongkel sedikit, tapi bagaimana kalau pedagangnya tidak mengizinkan?
Tenang, kamu tetap bisa kok memilih durian yang bagus tanpa harus mencongkel buahnya lebih dulu. Dikutip dari laman Kementerian Pertanian, berikut ini tips sederhana yang bisa jadi panduanmu.
Durian matang alami biasanya jatuh sendiri, dan tangkainya terlihat bergerigi. Kalau tangkainya rata seperti dipotong, kemungkinan besar buah itu dipetik sebelum waktunya.
Coba congkel sedikit kulit tangkainya dengan kuku, kalau kulitnya tebal, biasanya dagingnya juga tebal. Jika bagian dalam tangkai berwarna kuning, daging buahnya kemungkinan berwarna kuning juga.
Durian berduri jarang dan besar-besar biasanya punya daging yang tebal dan padat. Sebaliknya, kalau durinya rapat dan kecil, dagingnya cenderung lembek.
Jangan terkecoh dengan durian yang terlalu berat. Biasanya, buah yang berat justru masih mentah, terlalu berair, atau bahkan busuk.
Jangan lupa dipukul-pukul. Jika terdengar suara “buk-buk” bergema, itu tandanya durian sudah matang, tapi bila terdengar bunyi “plek-plek” itu tandanya durian belum matang,
Kalau terasa ada yang berguncang di dalam, itu artinya daging durian kering dan bagus kualitasnya.
Juring adalah sekat-sekat di dalam durian yang berisi daging dan biji. Juring bisa dilihat dari permukaan kulitnya, berupa garis dari bagian atas sampai bagian bawah. Durian yang ideal memiliki lima juring karena daging buah biasanya lebih banyak ketimbang durian yang memiliki 6 juring atau lebih.
Durian berbentuk bulat cenderung punya daging lebih banyak. Sementara durian lonjong biasanya berisi lebih sedikit.