Lampung Geh, Bandar Lampung – Tanggul di Jalan Bima Bayur, Kelurahan Rajabasa Jaya, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung, mengalami kerusakan parah hingga saat ini tak kunjung diperbaiki, Selasa (15/7).
Berdasarkan pantauan Lampung Geh, pondasi tanggul di sepanjang lokasi tampak runtuh dan hampir rata dengan tanah. Bahkan, sebagian runtuhan tanggul telah menimpa area persawahan warga.
Kakang, warga setempat, mengatakan, tanggul tersebut rusak sudah bertahun-tahun dan saat hujan kondisi ini memicu banjir yang mengakibatkan petani gagal panen.
"Ini ada drainase atau tanggul yang jebol yang sudah lama, lima tahun tidak diperbaiki. Udah banyak sekali padi-padi ini gagal panen, kasihan mereka yang gagal panen," kata Kakang.
Ia juga menjelaskan kerugian yang dialami warga sekitar ketika hujan dan terjadi banjir.
"Kalo kerugian barang-barang kursi, motor, kendaraan, udah ga bisa dipakai lagi, kalo misalkan dia seperti kayu, serat-serat itu udah ga bisa dipakai lagi," keluh Kakang.
Tumino, petani sekitar, juga turut mengeluhkan drainase semakin mengecil yang menyebabkan aliran air menjadi tersumbat dan memicu banjir saat hujan deras.
"Karena bangunannya semakin banyak, drainase airnya semakin menciut (mengecil), jadi air itu ga bisa jalan langsung lancar," ujar Tumino.
Ia mengatakan, aliran air yang mengalir pada tanggul tersebut berasal dari berbagai sumber drainase.
"Kalo air ini dari terusan Rajabasa, dari Al-Kautsar itu juga ada, tapi kayaknya si yang lebih besar kayaknya dari Labuhan Ratu, Kampung Baru, sana masuknya ke kali semua," katanya.
Mereka berharap pemerintah segera melakukan perbaikan untuk mengurangi risiko banjir dan kerusakan lebih lanjut.
"Jadi harapan kita di sini untuk pemerintah untuk segera membuat tanggul untuk supaya tidak banjir lagi. Dari pemerintah semoga cepat diatasi jangan cuma ngasih-ngasih beras, udah berkali-kali difoto selesai udah, gitu-gitu terus," harap Kakang.
"Harapan kita itu kalo bisa diperbaiki atau di perlebar itu kalinya, karena kalo banjir bisa sampe naik ke atas. Bahkan rumah warga itu bisa masuk ke dalam airnya, kerendam separuh, sepinggang, kalo pas banjir gede," harap Tumino. (Rima/Put)