Takbir Menggema hingga Langit: Renungan Ulama Turki di Idul Adha

1 month ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam senyapnya bilik tahanan, seorang ulama besar asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi mendengar gema takbir Idul Adha menggema di seantero dunia. Ia tidak sekadar mendengar, tetapi mengkhayal dan merenungi kedalaman maknanya. 

Bagi ulama besar dari Anatolia ini, gema takbir bukan hanya suara ritual, melainkan cerminan ubudiyah (penghambaan) universal yang menyatu dengan manifestasi rububiyah (pemeliharaan) ilahi di alam semesta.

Dalam buku "Cahaya Iman dari Bilik Tahanan" halaman 93-94, Nursi membayangkan seperlima umat manusia atau lebih dari 300 juta Muslim di seluruh penjuru dunia mengucapkan “Allahu Akbar” secara serempak. 

Nursi menggambarkan gema takbir itu menjulang, membumbung sebesar dan seluas bumi, seolah-olah bumi sendiri memperdengarkan kalimat suci itu kepada planet-planet lain di jagat raya. Dalam pandangannya, bumi tak lagi diam, ia bersaksi, berseru, dan memaklumkan kebesaran Allah kepada seluruh alam langit.

Nursi juga menyoroti momentum wukuf di Arafah. Di sana, lebih dari 20 ribu jamaah haji mengulang kalimat-kalimat yang dahulu diucapkan oleh Rasulullah SAW bersama para sahabat mulia. Dalam kebersamaan itu, ia merasakan adanya kesinambungan sejarah spiritual umat Islam.

Seolah-olah waktu terlipat dan ruang menyatu, ucapan para sahabat di masa lalu bergaung kembali lewat lisan para jamaah masa kini. Ini bukan sekadar pengulangan ritual, melainkan sambungan ruhani lintas zaman yang menunjukkan keabadian makna dan kekuatan syiar.

Gema takbir dan kalimat suci lainnya seperti Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah bagi Nursi bukanlah lafaz kosong. Kalimat-kalimat itu, tulis Nursi, mengandung isyarat dan pengingat terhadap keberadaan akhirat.

Mereka adalah bahasa fitrah yang menunjuk pada kehidupan abadi setelah dunia. Ada hubungan erat antara kalimat-kalimat tersebut dengan alam akhirat, baik secara parsial dalam peribadatan pribadi, maupun secara universal dalam makna yang melampaui batas-batas dunia fisik.

Melalui renungan ini, Nursi ingin menunjukkan bahwa dzikir-dzikir tersebut bukan hanya pengingat bagi manusia, tetapi juga bagian dari orkestrasi besar semesta dalam menyatakan penghambaan kepada Tuhan yang Maha Besar. Takbir dan syiar Islam bukan hanya milik pribadi atau kelompok, melainkan gema universal yang menjangkau langit dan akhirat.

Di tengah keterasingannya, Nursi justru menemukan kehadiran Tuhan dalam gema suara umat yang bertakbir. Ia melihat Idul Adha bukan sebagai hari raya biasa, tetapi sebagai momen puncak pernyataan ubudiyah umat manusia kepada Sang Pencipta. Dan dari ruang sempit tahanan, ia menyaksikan keluasan makna takbir yang melampaui batas bumi.

Read Entire Article