
Jika kamu aktif berselancar di internet, kamu mungkin familier dengan lagu Pretty Little Baby yang viral di platform TikTok. Sebelumnya, belum banyak yang tahu sosok di balik lagu tersebut. Dia adalah Connie Francis, penyanyi Amerika Serikat yang populer di era ‘60-an. Sayangnya, beberapa minggu usai lagunya viral, Connie mengembuskan napas terakhir di usia 87 tahun.
Connie meninggal dunia pada Rabu (16/7) lalu. Sebelum meninggal, Connie dirawat di ruang perawatan intensif rumah sakit Florida akibat pneumonia dan patah tulang panggul. Saat dirawat, Connie mengeluhkan rasa sakit yang luar biasa. Akibat sakitnya itu, Connie harus membatalkan berbagai agenda publik.
Nama Connie semakin dikenal generasi muda saat lagunya, Pretty Little Baby, mendadak viral di media sosial. Lagu tersebut digunakan oleh netizen dari berbagai negara, termasuk Indonesia, dalam video-video yang diunggah. Dikutip dari People, Connie mengaku bahwa ia sempat lupa dengan lagu yang dirilis pada 1962 itu.
“Sejujurnya, saya bahkan tidak ingat lagu itu sama sekali! Saya harus mendengarkan lagu itu buat mengingatnya. Kalau dipikir-pikir, keren sekali, lagu yang saya rekam 63 tahun lalu dapat menyentuh hati jutaan orang. Rasanya luar biasa,” kata Connie pada Mei 2025 lalu.
Lahir dengan nama Concetta Franconero pada 12 Desember 1937, Connie Francis mengawali karier sebagai penyanyi sejak usia dini. Dilansir CNN International, ia mengikuti berbagai ajang pencarian bakat dan kontes kecantikan di usia belia. Saat usianya 13 tahun, Concetta mengubah nama panggungnya menjadi Connie Francis agar lebih mudah diucapkan.
Pada 1955, ia menandatangani kontrak eksklusif dengan label musik MGM. Di bawah label tersebut, Connie meluncurkan lagu bertajuk Freddy. Sayangnya, lagu tersebut, bersamaan dengan lagu-lagu lainnya, tidak terlalu sukses di pasaran. Connie saat itu terancam didepak dari MGM.

Connie juga hampir memutuskan untuk mengakhiri kariernya agar dia bisa melanjutkan pendidikan di universitas. Namun, ayah Connie membujuknya untuk merekam lagu bertajuk Who’s Sorry Now. Ternyata, lagu itu menjadi titik balik karier Connie; namanya pun mulai dikenal dan kesuksesan lagu-lagu lainnya mengikuti.
Perempuan kelahiran Newark, New Jersey, Amerika Serikat ini merupakan penyanyi perempuan pertama yang pernah menduduki tangga lagu populer AS, Billboard Hot 100 lewat lagu bertajuk Everybody’s Somebody’s Fool. Connie sukses menjadi bintang pop yang sangat populer di era ‘60-an.
Dekade penuh tragedi
Sayangnya kesuksesan Connie tidak bisa ia nikmati dalam waktu lama. Sebab, sepanjang era ‘70-an dan ‘80-an, hidup Connie dipenuhi dengan kepahitan. Ia pun menyebutnya sebagai “dekade tragedi”.
Pada 1974, dia menjadi korban perkosaan di kamar hotelnya sendiri usai menjalani konser di New York. Connie menuntut hotel tempatnya tinggal itu dan menang di persidangan. Sayangnya, trauma akibat insiden itu mendorong Connie terjun ke jurang depresi.
Kemudian, pada 1977, ia kehilangan suaranya setelah mengalami malapraktik saat operasi hidung. Ia harus menjalani berbagai operasi dan perawatan untuk mengembalikan suaranya. Dikutip dari NPR, akibatnya, Connie tidak bisa menyanyi di ruangan ber-AC.
Pada 1981, kakak Connie, George Franconero, tewas dibunuh. Di 1984, Connie didiagnosis gangguan bipolar dan selamat dari percobaan bunuh diri. Connie juga mengalami kegagalan dalam berumah tangga, di mana ia mengalami empat kali perceraian sepanjang hidupnya. Tahun-tahun penuh tantangan membuat progres karier Connie pun menurun.
Kendati demikian, ia tetap mempertahankan kariernya, tampil dalam berbagai konser, bahkan membangun perusahaan rekamannya sendiri. Ia menghabiskan sisa hidupnya di Boca Raton, Florida, Amerika Serikat, hingga kepergiannya di pertengahan Juli 2025.