Siswi di Malaysia Tewas Diduga Dibully, 5 Pelaku Dinyatakan Tak Bersalah

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi bullying di Korea Selatan. Foto: CGN089/Shutterstock

Nama Zara Qairina Mahathir, siswi di Sekolah Menengah Kebangsaan Agama Tun Datu Mustapha di Papar, Sabah, menjadi topik yang paling dibicarakan di Malaysia dalam beberapa minggu terakhir.

Dikutip dari Channel News Asia (CNA), Zara ditemukan tidak sadarkan diri setelah diduga jatuh dari lantai 3 asramanya sekitar pukul 04.00 waktu setempat pada 16 Juli lalu. Ia kemudian dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Queen Elizabeth I.

Dugaan perundungan atau bullying pun mencuat. Kasus ini bahkan viral di media sosial lewat tagar #JusticeforZara selama berminggu-minggu.

Bahkan, massa berkumpul di jalan di sepanjang kota di Sabah, termasuk di Sandakan, Kota Kinabalu dan Papar, menyerukan penyelidikan yang transparan dan mendesak mengakhiri budaya bullying di sistem pendidikan Malaysia.

Kepolisian setempat telah menangkap 5 remaja perempuan atas tuduhan bullying. Kelima remaja itu dituduh menggunakan kata-kata kasar terhadap Zara.

Pada Rabu (20/8) lalu, Hakim Elise Primus di Pengadilan Anak di Kota Kinabalu memutuskan bahwa kelima remaja itu tidak bersalah atas salah satu dakwaan yang diatur dalam Pasal 507C(1) KUHP. Pasal itu mengatur tentang pelanggaran penggunaan atau penyampaian bahasa atau komunikasi yang mengancam atau kasar.

Jika dinyatakan bersalah, mereka bisa dipenjara hingga satu tahun, didenda, atau bahkan keduanya.

Karena kelima pelaku masih berusia di bawah umur, pemerintah menyatakan mereka akan dilindungi oleh UU Anak 2001. Jaksa Agung (AGC) menyatakan kelima pelaku hanya akan didakwa atas pelanggaran terkait bullying, bukan pelanggaran yang berhubungan langsung dengan kematian Zara.

Meski demikian, Jaksa Agung menegaskan bahwa penyelidikan akan tetap dilanjutkan untuk menentukan penyebab sebenarnya kematian Zara.

Setidaknya kepolisian Sabah telah menerima 4 laporan terkait kasus kematian Zara. Salah satu laporan itu berasal dari ibu Zara, Noraidah Lamat.

Pada 30 Juli, keluarga Zara mengajukan laporan yang meminta agar jenazah Zara digali untuk memastikan apakah ada tindak pidana. Laporan itu menyusul rekaman percakapan telepon antara Noraidah dan Zara yang mengungkap ada beberapa siswa senior yang berulang kali melecehkan atau menindasnya.

"Salah satu siswa mengancam Zara, mengatakan, 'Jika aku menyentuhmu, kamu akan berdarah'," kata pengacara keluarga Zara.

Masih dalam laporan yang sama, Noraidah menyatakan keraguannya atas dugaan penyebab kematian Zara yang jatuh dari lantai 3 gedung asrama.

"Jenazah Zara tidak menunjukkan tanda-tanda trauma fisik, memar, atau cedera yang biasanya terkait dengan jatuh dari ketinggian semacam itu," kata pengacara keluarga Zara.

"Tidak ada autopsi yang dilakukan sebelum Zara dikubur," katanya lagi.

Menurut pengacara, Noraidah yakin Zara tidak bunuh diri. Sehingga, keluarga kembali mendesak agar jenazah Zara digali lagi dan dilakukan autopsi.

"Klien kami tidak mencantumkan informasi penting ini dalam laporan sebelumnya karena dia benar-benar lupa soal itu. Dia mengalami kesedihan yang mendalam sejak 16 Juli atas apa yang terjadi pada putrinya," kata pengacara terkait Noraidah yang kini mengingat pernah melihat memar di tubuh Zara.