Serangan AS ke Iran Bisa Bikin APBN Jebol karena Harga Minyak Melonjak

1 month ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, setelah serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran, Sabtu (21/6/2025). Foto: Carlos Barria/REUTERSPresiden AS Donald Trump menyampaikan pidato di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, setelah serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran, Sabtu (21/6/2025). Foto: Carlos Barria/REUTERS

Serangan militer Amerika Serikat ke fasilitas nuklir Iran memicu kekhawatiran serius terhadap stabilitas fiskal Indonesia. Lonjakan harga minyak mentah dunia sebagai imbas dari konflik ini berisiko mengoyak Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang disusun dengan asumsi harga minyak Indonesia (ICP) hanya sebesar USD 82 per barel.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, mengatakan jika konflik terus memanas, harga minyak bisa menembus USD 100 per barel. Bahkan berisiko mencapai USD 130 apabila Iran memutuskan menutup Selat Hormuz yakni jalur strategis yang mengalirkan sekitar 20 persen pasokan minyak global.

Alhasil, dampaknya ke APBN bisa sangat signifikan. Josua menyebut, setiap kenaikan USD 1 di atas asumsi APBN 2025 diperkirakan menambah beban belanja negara hingga Rp 10 triliun, sementara tambahan penerimaan dari sektor migas hanya sekitar Rp 3 triliun. Artinya, untuk setiap USD 1 kenaikan harga minyak, defisit anggaran melebar Rp 7 triliun. Jika harga menyentuh USD 130, total pelebaran defisit bisa mencapai lebih dari Rp 330 triliun dari baseline.

Defisit anggaran akan memburuk sekitar Rp 7 triliun untuk setiap kenaikan USD 1 di atas asumsi APBN,” kata Josua kepada kumparan, Minggu (22/6).
 PHEIlustrasi pengeboran PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Foto: PHE

Pemerintah, menurut dia, perlu menyiapkan opsi respons fiskal, termasuk kemungkinan revisi APBN, peningkatan pembiayaan defisit, atau pemotongan belanja lain yang bersifat tidak prioritas. Dengan tekanan harga energi yang tinggi, subsidi energi juga bisa membengkak dan mempersempit ruang fiskal untuk program pembangunan lain.

Kekhawatiran serupa diungkapkan Ekonom INDEF, Eko Listyanto. Ia menyebut, efek langsung keterlibatan militer AS dalam konflik Iran adalah kenaikan harga minyak global, yang berpotensi mendorong inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia.

Bagi Indonesia sebagai negara pengimpor minyak, lonjakan harga ini akan memperberat beban fiskal. Belanja negara yang sudah terbatas bisa terganggu, dan pemerintah akan dihadapkan pada pilihan sulit: mempertahankan subsidi dan defisit membengkak, atau memangkas belanja negara agar bisa menyesuaikan tekanan global.

Eko juga menyoroti pentingnya pemerintah menyiapkan skenario mitigasi, khususnya jika harga minyak tembus jauh di atas asumsi makro APBN.

“Pemerintah perlu menyiapkan skenario respons kebijakan jika minyak tembus di atas asumsi makro APBN,” kata Eko.

Selain menekan fiskal, tekanan terhadap nilai tukar juga bisa memperparah beban anggaran, karena pelemahan rupiah akan menaikkan biaya impor, termasuk untuk bahan bakar dan energi.

Harga Minyak Bisa Tembus USD 130 per Barel

Harga minyak mentah diprediksi terus melonjak hingga USD 130 per barel di tengah eskalasi konflik di Timur Tengah, terutama usai Amerika Serikat (AS) mengikuti Israel menyerang fasilitas nuklir di Iran.

Warga mengungsi dari lokasi yang terkena dampak setelah serangan rudal dari Iran, di tengah konflik Iran-Israel di Tel Aviv, Israel, Minggu (22/6/2025). Foto: Tomer Appelbaum/REUTERSWarga mengungsi dari lokasi yang terkena dampak setelah serangan rudal dari Iran, di tengah konflik Iran-Israel di Tel Aviv, Israel, Minggu (22/6/2025). Foto: Tomer Appelbaum/REUTERS

Dikutip dari Reuters, Minggu (22/6), serangan yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump di situs media sosial Truth Social tersebut memperdalam keterlibatan AS dalam konflik di Timur Tengah.

Kekhawatiran utama pasar akan berpusat pada kenaikan harga minyak mentah dan inflasi. Para investor telah mempertimbangkan sejumlah skenario pasar yang berbeda sejak akhir pekan ini.

Sebelum serangan AS pada Sabtu, analis di Oxford Economics memodelkan tiga skenario, termasuk deeskalasi konflik, penghentian total produksi minyak Iran, dan penutupan Selat Hormuz. Masing-masing dengan dampak yang semakin besar pada harga minyak global.

Dalam kasus yang paling parah, harga minyak dunia bisa melonjak hingga sekitar USD 130 per barel, yang mendorong inflasi AS mendekati 6 persen pada akhir tahun ini, kata Oxford dalam catatan tersebut.

"Meskipun guncangan harga pasti melemahkan belanja konsumen karena pukulan terhadap pendapatan riil, skala kenaikan inflasi dan kekhawatiran tentang potensi efek inflasi putaran kedua kemungkinan akan merusak peluang penurunan suku bunga di AS tahun ini," kata Oxford dalam catatan tersebut.

Read Entire Article