
SEORANG pendaki Gunung Sagara, Desa Tenjonagara, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat, meninggal dunia diduga akibat serangan jantung. Pendaki tersebut bernama Iyep berusia 64 tahun dan merupakan warga Bandung.
Kejadian itu terjadi Sabtu (2/8) sekitar pukul 13.00 WIB saat korban bersama 18 orang melakukan pendakian di Puncak Sagara dan tiba-tiba korban sakit di bagian dada.
Kapolsek Wanaraja Polres Garut AKP Abusono mengatakan, pihaknya mendapat laporan ada 18 orang rombongan berasal dari Bandung akan melakukan pendakian ke Puncak Gunung Sagara. Namun, para pendaki setelah tiba di lokasi basecamp sekitar pukul 08.00 WIB dan dari mereka langsung melakukan registrasi pendakian.
"Semua rombongan berjumlah 18 orang melakukan registrasi pendakian terlebih dahulu di Basecamp hingga mereka tiba di Puncak Gunung Sagara dan sekitar pukul 13.00 WIB korban mengeluh sakit di bagian dada. Atas kejadian itu, para pendaki lainnya langsung memberikan pertolongan awal hingga membaringkan korban dibantu oleh petugas dari STIKES Garut ikut melakukan pendakian," katanya, Minggu (3/8).
Ia mengatakan, para pendaki bersama petugas sempat memberikan pertolongan dan korban sempat sadar hingga beberapa jam beristirahat di pos 4 akhirnya nyawanya tidak tertolong dan tim evakuasi menyatakan meninggal pukul 16.30 WIB. Namun, setelah adanya laporan Polsek Wanaraja dibantu TNI langsung mengevakuasi korban berada di lokasi.
"Korban meninggal karena memiliki riwayat penyakit jantung dan hipertensi hingga proses evakuasi dilakukan dengan memakai tandu menuju pos 1, dilanjutkan menggunakan mobil ambulan menuju RSUD dr Slamet Garut. Dari hasil pemeriksaan medis menyatakan tidak ditemukan tanda kekerasan fisik, korban meninggal karena memiliki riwayat penyakit jantung," ujarnya.
Menurutnya, rombongan yang datang dari Bandung tujuan utamanya ingin melakukan pendakian ke Puncak Gunung Sagara, Desa Tenjonagara hingga dari beberapa pendaki memang menyampaikan korban semula dalam kondisi baik dan sehat. Namun, saat setelah sampai di Puncak Gunung Sagara mengeluh sakit pada bagian dada sebelah kiri dan upaya pertolongan awal langsung dilakukan oleh saksi Ridwan dan petugas STIKES yang ikut mendaki.
"Kami sudah menghubungi keluarga hingga mereka menyatakan menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Akan tetapi, dari pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan keluarga sudah membawanya pulang ke Bandung setelah sebelumnya sempat dibawa ke RSUD dr Slamet," paparnya. (H-3)