Sakti, Buku Antologi Puisi 3 Bahasa Karya Sastri Bakry

Flayer diskusi buku Sakti. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Buku antologi puisi yang berjudul Sakti karya Sastri Bakry, seorang penulis novel dan penyair asal Sumatera Barat, merupakan buku puisi dengan mengusung pemakaian tiga bahasa yaitu Indonesia, Inggris dan Spanyol.

Buku antologi yang akan diluncurkan pada 10 September 2025 di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin Taman Ismail Marzuki (TIM), akan dibedah oleh para pakar puisi yaitu Dr. Maman S. Mahayana (Dosen FIB Universitas Indonesia) dan Prof. Hashim Yaacob (Malaysia) serta moderator Didik Sadikin (penulis/akuntan).

Sedangkan para pembaca puisi yang akan mengisi kegiatan peluncuran serta diskusi buku ini adalah Fanny J Poyk, Pipiet Senja, Jose Rizal Manua, Nuyang Jaimee, Armadi Tanjung, dan Aniek Juliarni.

Baca juga: PT Pegadaian dan CSPS-CSGS SKSG UI Gelar FGD Indeks Kepemilikan Emas dan Prospek Bullion Service di Indonesia

Buku kumpulan puisi yang mengisahkan ragam penderitaan serta carut-marut kehidupan manusia menjadi gambaran bahwa apa yang dialami manusia akibat peperangan, penjajahan, pemangkasan atas kemerdekaan di dalam menghadapi ketercerabutan manusia dari kebebasan di dalam bersikap.

Menentukan alur kehidupannya sebagai mahluk ciptaan Tuhan, ditulis dengan metafora yang berada di dalam ranah majas berpuisi secara lugas, frontal dan nyata.

Sastri Bakry mengungkapkan secara gamblang ragam kehidupan manusia yang tenggelam di kegelapan jejak di dalam mencari makna dengan tanya untuk apa sesungguhnya kehidupan itu sendiri.

Kepedihan akibat peperangan, pelanggaran hak azasi manusia, penindasan atas sang kapital pada si jelata yang terlihat nyata di ragam jenis kehidupan kemanusiaan, terjadi tidak hanya di dunia yang berada di luar sana, namun juga di dalam negeri, semua dituliskan dengan sentuhan sastra yang humanis melalui kata-kata yang puitis.

Baca juga: Disdagin Depok Pastikan Pengisian Gas Elpiji 3 Kg Sesuai Takaran

Ungkapan yang berasal dari pengendapan rasa sisi human interest yang tertuang di larik-larik puisi ciptaannya, mengambarkan jika perempuan yang pernah menghabiskan masa mudanya sebagai Aparat Sipil Negara (ASN) ini, tidak terlena pada euphoria kehidupan yang terlihat di lingkungan sekitarnya.

Ia meneliti kehidupan marginal dan kasih sayang melalui karya-karya sastra ciptaannya. Baginya, menuangkan apa yang ada di benak melalui tulisan, merupakan luapan dari kegelisahan di dalam ia mengamati segenap perilaku manusia yang ada di bumi.

Begitulah, melalui buku antologi puisi tiga bahasa berjudul Sakti ini, Sastri Bakry berucap bahwa eksistensi perilaku yang mengusung kehidupan kemanusiaan dengan segala permasalahannya, bisa dituangkan ke dalam jalinan kata-kata yang puitik sehingga bisa memberikan keteduhan dan ketenangan jiwa di dalam menghadapi segala problematik kehidupan.

Seperti kata Pablo Neruda, “Puisi lahir dari penderitaan, seperti bunga dari tanah yang gersang.” Bermakna luas, bahwa puisi diyakini bisa membebaskan jiwa dari semua kemelut hidup yang ada di hadapan. (***)

Penulis : Fanny J Poyk