Liputan6.com, Jakarta Kylian Mbappe akan mengenakan nomor punggung 10 di Real Madrid mulai musim 2025/2026. Ia akan menggantikan Luka Modric yang telah lama menyandang nomor tersebut.
Nomor 10 di Real Madrid memiliki makna yang sangat mendalam. Angka ini bukan sekadar identitas, melainkan simbol kreativitas dan kepemimpinan di lapangan hijau.
Namun tidak semua pemain mampu memenuhi ekspektasi besar yang melekat pada nomor ini. Sejarah mencatat beragam kisah sukses dan tantangan dari para penyandangnya.
Nomor punggung 10 merupakan bagian penting dalam sejarah Real Madrid. Sederet pemain kelas dunia pernah mengukir tinta emas, meski ada pula yang menghadapi tantangan berat.
Pergantian dari Modric ke Mbappe menandai harapan baru bagi Madridistas. Ekspektasi tinggi tertuju pada kemampuan Mbappe melanjutkan tradisi kehebatan nomor sakral tersebut.
Keputusan memberikan nomor 10 kepada Mbappe menggarisbawahi kepercayaan klub. Real Madrid yakin ia akan menjadi pusat permainan dan pemimpin generasi berikutnya di Santiago Bernabeu.
Luka Modric (2017-2025)
Luka Modric mulai mengenakan nomor 10 sejak musim 2017/2018. Ia menggantikan James Rodriguez yang saat itu dipinjamkan ke Bayern Munchen.
Selama delapan musim, Modric menjadi pemain paling sukses yang mengenakan nomor ini. Prestasi gemilangnya termasuk meraih Ballon d'Or pada tahun 2018.
Modric mencatatkan 597 penampilan dengan 43 gol dan 95 assist selama 13 musim di Santiago Bernabeu. Ia berhasil mempersembahkan total 28 trofi untuk Los Blancos.
Koleksi trofinya mencakup enam gelar Liga Champions dan empat gelar La Liga. Kariernya di Madrid berakhir pada musim 2024/2025 ketika bergabung dengan AC Milan.
James Rodriguez (2014-2017)
James Rodriguez mengenakan nomor 10 saat bergabung dari AS Monaco pada musim panas 2014. Ia tampil mengesankan di musim perdana dengan catatan 17 gol dan 18 assist.
Namun performanya kemudian menurun akibat cedera dan persaingan ketat di skuad. Hal ini mempengaruhi waktu bermainnya dalam beberapa musim berikutnya.
Selama lima musim, James mencatatkan 125 penampilan dan berkontribusi dalam kemenangan Liga Champions 2016-17. Ia sempat dipinjamkan ke Bayern Munchen dari 2017 hingga 2019.
Di Bayern, James kembali menemukan performa terbaiknya. Pengalaman ini membuktikan kualitasnya sebagai playmaker kelas dunia.
Mesut Ozil (2011-2013)
Mesut Ozil mulai memakai nomor 10 pada musim 2011/2012 setelah sebelumnya menggunakan nomor 23. Ia menjadi playmaker utama di bawah asuhan Jose Mourinho.
Kemampuan memberikan assist yang luar biasa menjadi ciri khasnya. Ozil dikenal sebagai salah satu pembuat peluang terbaik di dunia saat itu.
Ozil mencatatkan 159 penampilan dengan 27 gol dan 80 assist. Ia menjadi top assist provider di La Liga selama tiga musim berturut-turut.
Kontribusinya membantu Real Madrid meraih gelar La Liga 2011-12 dengan 100 poin. Pencapaian ini menjadi salah satu momen bersejarah dalam kariernya.
Lassana Diarra (2009-2011)
Lassana Diarra mengenakan nomor 10 selama dua musim meski berposisi sebagai gelandang bertahan. Pilihan ini cukup unik mengingat perannya yang berbeda dari biasanya.
Ia tampil dalam 68 pertandingan di semua kompetisi. Namun perannya semakin terbatas setelah kedatangan gelandang-gelandang baru.
Diarra akhirnya hengkang ke Anzhi Makhachkala pada musim panas 2012. Nomor 10 kemudian beralih kepada Mesut Ozil.
Meski tidak terlalu mencolok, kontribusinya tetap diingat para penggemar. Ia memberikan stabilitas di lini tengah saat dibutuhkan.