Rich Brian Pamer Sisi Paling Personal lewat Album Terbaru WHERE IS MY HEAD?

Rapper Rich Brian hadir lewat karya monumental dengan merilis album terbarunya, WHERE IS MY HEAD?, di bawah label 88rising pada 15 Agustus 2025.

Album ini menandai rilisan album penuh pertamanya sejak 2019, dan digadang-gadang sebagai karyanya yang paling personal hingga saat ini.

Melalui WHERE IS MY HEAD?, Brian ingin menyajikan sebuah karya yang jujur, reflektif, dan sarat emosi, yang menjadi cerminan perjalanan pendewasaan serta evolusi kreatifnya selama enam tahun terakhir.

Album ini sebagian besar diproduseri dan ditulis oleh Brian sendiri. Ada keinginan kuat Brian untuk mengambil kendali penuh atas arah artistiknya. Beragam perasaan ia tuangkan, seperti patah hati, proses pemulihan, ambisi dan keterasingan, hingga memori dan pencarian jati diri yang tak berkesudahan.

Album yang terdiri dari 15 lagu ini membuka sisi paling rentan dari seorang Rich Brian. Brian bahkan menyelipkan rasa bersalah karena melewatkan momen penting bersama keluarganya, hingga pergulatannya di tengah benturan budaya saat berkarier.

Brian turut menggandeng sejumlah musisi ternama. Kolaborasi apik terjalin dengan Toro y Moi di lagu Body High, Charlotte Day Wilson & DAISY WORLD di lagu Is It?, serta rapper redveil dalam trek Bumpy Road.

Proyek ini juga mencakup beberapa lagu yang telah dirilis sebelumnya seperti Little Ray of Light, Butterfly, dan Jumpy, yang menampilkan Ski Mask The Slump God.

Brian memperkenalkan trek berjudul She yang menampilkan Kuris Wells sebagai single utama. Lagu ini beruansa hip-hop alternatif yang santai, membahas tema cinta, kehilangan, dan refleksi diri.

Perpaduan musik melankolis dengan lirik introspektif khas Brian diperkuat melalui visualizer garapan sutradara Jared Hogan.

Secara konseptual, WHERE IS MY HEAD? menyajikan sebuah narasi yang simbolis. Brian memperkenalkan dua sosok dalam dirinya: seorang Maestro, konduktor yang menciptakan musik untuk dunia mimpi, dan Movie Brian, tokoh yang hidup tanpa sadar di dalam dunia ciptaan sang Maestro.

Narasi ini dikembangkan secara visual melalui serangkaian video musik dan visualizer yang semuanya disutradarai oleh Hogan.

Melalui WHERE IS MY HEAD?, Rich Brian ingin mendefinisikan ulang arti kesuksesan menurut versinya. Album ini tidak hanya memperlihatkan sisi paling rentan dalam perjalanan kariernya, tetapi juga memperkuat ikatan emosional dengan penggemarnya yang terus tumbuh di seluruh dunia.