BRWA Nilai Pengakuan Wilayah Adat Jadi Solusi Krisis Pangan dan Iklim

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
BRWA Nilai Pengakuan Wilayah Adat Jadi Solusi Krisis Pangan dan Iklim Infografis status pengakuan wilayah adat di Indonesia.(Ist)

BADAN Registrasi Wilayah Adat (BRWA) menilai pengakuan pemerintah terhadap wilayah adat menjadi solusi terhadap masalah krisis pangan dan iklim yang mengancam Indonesia. Pengakuan wilayah adat menjadi kunci menjaga ketahanan pangan lokal, menyerap emisi karbon dan melindungi keanekaragaman hayati.

"Pengakuan adalah pondasi penting dari upaya perlindungan dan pemajuan hak Masyarakat Adat," kata Kepala Badan Registrasi Wilayah Adat (BRWA) Kasmita Widodo di Medan, Minggu (10/8).

Bertepatan dengan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia, BRWA merilis data terbaru mengenai pengakuan wilayah adat di Indonesia. Data BRWA mencatat 33.646.496 hektare wilayah adat telah dipetakan dan didaftarkan hingga Agustus 2025. Dari total wilayah itu, baru 18,9% atau 6,3 juta hektare di antaranya yang diakui secara hukum melalui peraturan daerah atau keputusan kepala daerah. Wilayah adat mencakup 4,9 juta hektare areal pertanian yang dinilai menjadi pondasi sistem pangan lokal berkelanjutan.

Perempuan adat dianggap memegang peran penting menjaga pengetahuan tradisional, mengelola benih asli dan melestarikan tanaman pangan lokal untuk generasi mendatang. Praktik ladang gilir balik, kebun campur, pengelolaan air berbasis pengetahuan lokal dan pelestarian tanaman endemik menjadi bukti kemampuan masyarakat adat menjaga keseimbangan ekosistem.

Sistem ini dipastikan terbukti mampu menyediakan pangan melimpah tanpa merusak lingkungan. Namun Kasmita menegaskan, pemerintah belum memiliki program pendataan komunitas adat dan wilayah adat yang dapat dipertanggungjawabkan.

Menurut dia, Asta Cita Presiden Prabowo Subianto harus diwujudkan secara konkret dengan mengakui dan melindungi ruang hidup masyarakat adat beserta hak-hak tradisionalnya.

Veni Siregar dari Sekretariat Koalisi Kawal RUU Masyarakat Adat mengatakan, capaian pengakuan yang rendah disebabkan prosedur yang kompleks. Karena itu dia mendorong percepatan pembahasan dan pengesahan RUU Masyarakat Adat. Dia melihat, kesenjangan antara pengakuan hukum dan izin yang terbit di wilayah adat menunjukkan ancaman serius bagi keberlanjutan. Luas izin di wilayah adat mencapai 21,6% atau 7,3 juta hektare, melebihi wilayah yang telah diakui secara hukum.

Padahal, wilayah adat dengan tutupan hutan seluas 23,9 juta hektare yang masih lestari menjadi benteng terakhir hutan tropis Indonesia. Kawasan ini berperan penting menyerap karbon dan rumah bagi keanekaragaman hayati. Krisis iklim dan degradasi lahan juga memperburuk kerentanan masyarakat adat. Perubahan pola cuaca ekstrem, kekeringan, banjir bandang dan kebakaran hutan menjadi tantangan nyata bagi komunitas yang bergantung pada ekosistem alam.

Masyarakat adat dinilai berperan penting dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Namun tanpa kepastian hukum, wilayah mereka tetap rentan terhadap ekspansi industri dan kebijakan pembangunan yang tidak berpihak. Karena itu dia mendorong pengesahan segera RUU Masyarakat Adat dan mengintegrasikan peta wilayah adat ke dalam Kebijakan Satu Peta Nasional. Langkah ini dinilai sejalan dengan Asta Cita yang mencakup perlindungan HAM, ketahanan pangan, kelestarian lingkungan dan pembangunan inklusif.

Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Rukka Sombolinggi ikut menegaskan, tanpa pengakuan wilayah adat, ancaman terhadap pangan lokal dan hutan akan tetap besar. Untuk itu, dia meminta negara memperluas cakupan pengakuan hingga ke hutan adat, tanah ulayat dan wilayah pesisir.(M-2)

Read Entire Article