Demonstran memegang bendera Palestina saat unjuk rasa (ilustrasi). Menjelang pembukaan Festival Film Venesia 2025, ratusan tokoh perfilman Italia dan internasional menyerukan kepada penyelenggara agar mengambil sikap tegas terhadap situasi kemanusiaan di Gaza.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang pembukaan Festival Film Venesia 2025, ratusan tokoh perfilman Italia dan internasional menyerukan kepada penyelenggara agar mengambil sikap tegas terhadap situasi kemanusiaan di Gaza. Seruan itu disampaikan melalui surat terbuka yang dikirim kelompok Venice for Palestine (VP) kepada Biennale di Venezia dan panitia festival pada Jumat (22/8/2025).
Mereka mendesak agar sektor film, seni, serta budaya untuk lebih berani dan tegas dalam mengutuk tindakan genosida yang dilakukan Israel terhadap Palestina. "Tak ada lagi ruang untuk berkata 'saya tidak tahu' atau 'saya tidak percaya.' Semua sudah terlihat jelas. Namun ketika sorotan dunia tertuju ke Festival Film Venesia, kita justru dihadapkan pada peristiwa budaya yang seolah tak terpengaruh oleh tragedi ini," kata kelompok VP seperti dilansir laman Wanted in Milan, Sabtu (23/8/2025).
Dalam surat itu, VP juga menyebut bahwa hampir 250 pekerja media Palestina telah tewas dalam konflik beberapa bulan terakhir, dan mendesak festival untuk menyatakan posisi yang jelas dan tidak ambigu. Sejumlah tokoh yang ikut menandatangani surat tersebut antara lain sutradara Marco Bellocchio, aktor Toni Servillo, sineas Matteo Garrone, Ferzan Ozpetek, hingga musisi Roger Waters. Menanggapi surat itu, pihak Biennale menyatakan bahwa Festival Film Venesia selalu menjadi ruang terbuka untuk diskusi dan peka terhadap isu-isu sosial yang mendesak.
"Biennale terbuka terhadap dialog, seperti yang selalu kami lakukan sepanjang sejarah kami," tulis pernyataan resmi lembaga tersebut. Sementara itu, aksi demonstrasi pro Palestina dijadwalkan digelar pada 30 Agustus di kawasan Venice Lido, bertepatan dengan penyelenggaraan festival yang berlangsung dari 27 Agustus hingga 6 September 2025.