
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau yang biasa disapa KDM (Kang Dedi Mulyadi) hadir dalam Masa Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru (MPKMB) 62 IPB University yang resmi dibuka Senin (11/8).
KDM menyambut 5.563 mahasiswa baru IPB program Sarjana (S1). Pada kesempatan itu, terjadi kesepakatan kerjasama antara IPB University dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Dalam siaran pers yang diterima Senin siang, nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding) ditandatangani oleh Rektor IPB University Prof Arif Satria dan KDM.
Rektor Arif Satria dan KDM sepakat menjalin kerja sama sejumlah hal, salah satunya terkait program beasiswa.
KDM mengatakan, Pemprov Jabar siap menyediakan beasiswa untuk mahasiswa IPB University, bahkan hingga jenjang S3. Ia berkomitmen menyiapkan anggaran senilai Rp30 miliar.
“Saya akan kasih ruang-ruang IPB University untuk berekspresi di bidang pertanian, peternakan, perikanan. Dan saya siapkan beasiswa bagi mahasiswa IPB University terbaik yang mampu melahirkan produk-produk terbaik bagi kepentingan rakyat, sampai S3 kami biayai,” ungkapnya. “Saya tahun depan mau siapin Rp 30 miliar".
Pernyataan KDM langsung disambut meriah dan tepuk tangan oleh ‘Jatayu Harsakala’, sebutan mahasiswa baru angkatan 62, yang memenuhi Grha Widya Wisuda. Menurutnya, IPB University memiliki modal besar untuk berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan.
“IPB University ini sudah punya siklus lengkap. Ada pertanian, peternakan, perikanan, kelautan, bahkan ke depan bisa kembangkan kedokteran organik yang mengandalkan alam sebagai stimulus kesehatan manusia,” imbuhnya.
Pada momen itu, KDM juga memberi sejumlah pesan kepada mahasiswa baru IPB University. Mahasiswa, kata dia, tidak cukup belajar di kelas, tetapi juga perlu belajar dari pengalaman hidup.
“Kalau hanya mengandalkan kuliah di kampus, tidak akan menghasilkan apa-apa. Belajar dari pengalaman hidup itu yang akan membuat sukses,” jelasnya.
Dalam membentuk karakter, ia mengenalkan lima prinsip “er” yakni Cager (sehat), Bager (empati sosial), Bener (ucapan selaras perbuatan), Pinter (intelektual), dan Singer. “Kesuksesan itu kuncinya ada pada singer, yaitu mau mengerjakan apapun tanpa gengsi,” jelasnya.
KDM juga sempat mengkritisi rendahnya kemauan generasi saat ini yang mudah lelah, putus asa, dan pilih-pilih pekerjaan.
“Anak zaman sekarang sudah pintar karena mudahnya akses dengan teknologi. Akan tetapi, memiliki tekad yang rendah, tidak mau bekerja keras, dan mudah letih,” jelasnya.
Menurutnya, hal ini dipengaruhi oleh pola makan yang tidak lagi alami akibat pencemaran dan modifikasi genetik pada pangan. Mulai dari perikanan yang telah tercemar dengan bahan tambang, peternakan yang sudah tidak sesuai dengan alamiahnya, hingga pertanian yang tidak mendapatkan bibit terbaik dan penggunaan pestisida yang berlebihan.
“Produktivitas pertanian harus mulai mengarah pada pembentukan karakter manusia. IPB University harus mengembalikan siklus pertanian pada yang bersifat alami dan membangun ekosistem pertanian yang kokoh,” ujarnya.
Saat itu, KDM pun mengajak mahasiswa baru IPB University untuk membangun karakter bangsa secara konsisten. “Ketelatenan dalam membangun karakter itu harus diisi anak-anak muda yang mau mengembangkan sektor pertanian. Pertanian masih menyumbang 60% pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat. Ini peluang besar,”pungkadnya. (H-1)